Monday, September 20, 2010

Sikap Tak Jujur


Oleh: Lea Willsen

ORANG yang tak jujur biasanya suka berbohong dan menipu. Berbohong dan menipu telah menjadi bagian dari kehidupan yang mereka jalani setiap hari. Padahal, sangatlah tak bagus bila memelihara sifat-sifat buruk itu dalam diri kita, karena sifat demikian mudah ‘melekat’ tetapi sulit ditinggalkan.
Buktinya? Pinjam saja dialog dari sebuah drama Asia yang beberapa waktu lalu pernah diputar di salah satu stasiun televisi kita. Setelah penulis ingat-ingat, kira-kira dialog itu berbunyi demikian, “Bila sudah berbohong dan ketika kebohongan itu hampir terbongkar, maka kita akan kembali berbohong, agar kebohongan pertama dapat disempurnakan dan tak jadi terbongkar.”
Misalkan setelah A mencuri kue B dan ketika ditanyai oleh B, A menjawab bukan dia pelakunya dan kemudian mengatakan kepada B kalau ia melihat C mengambilnya, itulah yang dimaksud kebohongan kedua untuk menutupi kebohongan pertama.
Dongeng
Ada sebuah dongeng bermakna asal Tiongkok kuno berkisah tentang seorang raja yang suka membunyikan lonceng darurat negerinya agar dapat menghibur selirnya yang selalu berwajah murung. Padahal, setiap kali lonceng itu dibunyikan, para prajurit di seluruh istana harus repot-repot berkumpul dan bersiap untuk bertaruh nyawa menghadapi musuh. Namun karena itu hanya perbuatan iseng raja, tentunya tak ada musuh yang harus dihadapi.
Lama-lama, para prajurit mulai marah atas tindakan iseng itu. Mereka pun memutuskan untuk tak menghiraukan bunyi lonceng lagi. Dan pada suatu hari, lonceng kembali berbunyi. Kali ini musuh benar-benar datang menyerang. Karena para prajurit sudah memutuskan untuk tak berkumpul, akhirnya negeri itu pun hancur diserang habis-habisan oleh musuh.
Kesimpulan
Tentunya kita tahu apa penyebab hancurnya negeri dalam dongeng di atas. Benar! Semua itu terjadi karena telah hilangnya kepercayaan para prajurit terhadap raja mereka yang tak jujur.
Bila diibaratkan kehidupan kita, maka kita berperan sebagai raja, dan orang-orang di sekitar kita sebagai para prajurit. Bila kita bersikap tak jujur, suka berbohong dan suka menipu, maka secara otomatis orang-orang di sekitar tak akan mau mempercayai kita. Semakin bersikap tak jujur, maka orang-orang semakin ‘kabur’ dari kita. Dan pada akhirnya kita pun akan bernasib sama dengan raja dalam dongeng.
7 Maret 2008
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 2:17 PM
Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

No comments:

Post a Comment

Silakan centang "Notify me" agar Anda memeroleh pemberitahuan.

Entri Populer