Sunday, September 26, 2010

Sehat yang Tidak Mahal, Mahal yang Tidak Sehat

Tidak selamanya sehat itu mahal dan tidak selamanya pula yang mahal itu sehat. Sesungguhnya kiat untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan cukup minimalis, sudah sering dipersuasikan, bahkan mungkin telah terhafal oleh Anda. Permasalahannya, tidak banyak yang mau menjalankan kiat-kiat tersebut karena alasan yang tak akan habis diperbincangkan. Sebagian melakukan cara hidup sehat setelah diserang penyakit, padahal semua dari kita tahu bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.

Sehat yang Tidak Mahal

Menjadi sehat tidaklah selalu harus diiringi dengan anggaran yang tinggi. Prinsipnya hanya menumbuhkan kesadaran serta kemauan untuk memulai gaya hidup sehat—yang seyogianya sederhana. Lingkungan yang sehat dan bersih adalah modal dasar dan selanjutnya semua berpulang kembali kepada diri kita masing-masing: mau atau tidak?

Terapkan Keteraturan

Tubuh kita memiliki jam biologis sendiri yang telah terprogram sedemikian rupa guna menjalankan fungsi dan tugasnya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya aktivitas kita disesuaikan dengan jam biologis tersebut. Contoh sederhananya dengan tidur pada malam hari serta bangun pada pagi hari dan bukan sebaliknya. Mengapa harus tidur pada malam hari? Jawabannya karena tidur menyokong dan mengoptimalkan beberapa proses tubuh yang puncaknya berlangsung pada malam hari, seperti penetralisiran racun, pertumbuhan pada anak-anak, serta metabolisme basal tubuh. Jangan heran jika ada pendapat yang mengaitkan kekacauan pola tidur dengan penyakit hati (berhubungan dengan masalah penetralisiran racun)! Jangan heran pula jika ada anak yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat tidur terlalu larut atau kurang tidur (sebab hormon pertumbuhan dikeluarkan dalam jumlah yang maksimal pada saat tidur malam)!

Di samping tidur, makan juga harus teratur. Usahakan untuk tidak melewatkan salah satu jam makan, apakah itu sarapan, makan siang, atau makan malam! Semua yang kita lakukan, mulai dari bekerja, membaca tulisan ini, sampai tidur memerlukan energi yang diperoleh dari makanan. Jika kita melewatkan salah satu jam makan maka tubuh akan membongkar persedian glikogen atau lemak untuk mendapat energi. Pembongkaran lemak yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang tidak mengenakkan akibat sifat asam dari produk sisa pembongkaran lemak tersebut. Di samping itu, kesehatan lambung dan organ pencernaan lain juga terancam.

Dari semua jam makan, sarapan adalah yang terpenting dan paling pantang dilewatkan, setidaknya untuk beberapa alasan. Pertama, sarapan menyediakan energi awal untuk memulai aktivitas sehingga kita bisa lebih fokus dan berkonsentrasi. Kedua, dibanding dengan rentang waktu antara sarapan-makan siang serta makan siang-makan malam, interval antara makan malam-sarapan adalah yang terpanjang. Artinya, kemungkinan tubuh telah membongkar cadangan makanan untuk mengatasi penurunan kadar gula darah. Oleh karena itulah harus segera dilakukan kompensasi dengan sarapan supaya kadar gula dalam darah bisa terstabilkan lagi. Sebagai catatan, sarapan tidak harus berupa seporsi makanan lengkap, bisa saja setengah dari porsi makan siang atau sepotong roti dan susu, yang terpenting adalah perut terganjal dan keanjlokan kadar gula darah bisa teratasi.

Perbanyak Sayur dan Buah

Sayur dan buah mengandung vitamin, mineral, air, serta serta. Semuanya adalah unsur-unsur nonkalori yang diperlukan untuk kelancaran proses yang berlangsung di dalam tubuh. Bagi Anda yang hobi ngemil, rasanya bukan ide yang buruk untuk mulai mengganti kudapan seperti kacang atau keripik dengan sayur serta buah. Piramida gizi seimbang menyarankan kita untuk mengkonsumsi sekitar 3-5 porsi sayur dan 2-4 porsi buah setiap harinya.

Perbanyak Air Putih

Mungkin Anda masih ingat dengan iklan yang menyarankan kita untuk meminum delapan gelas air putih setiap hari. Untuk segmen yang satu itu, iklan tersebut tidaklah berdusta. Sebagian komposisi tubuh manusia adalah air. Air diperlukan untuk melarutkan berbagai macam zat, termasuk zat racun, mendukung berbagai reaksi biokimia, melancarkan fungsi berbagai sistem khususnya pencernaan, serta menjaga tubuh supaya tetap bugar dan segar.

Perbanyak Olahraga

Sebenarnya tidak perlu muncul dalih yang menyatakan bahwa seseorang tidak sempat berolahraga karena keterbatasan waktu. Kita hanya perlu bangun satu atau setengah jam lebih cepat dari biasa untuk bisa berolahraga. Setidaknya sekitar lima belas menit setiap hari untuk Anda yang memang penuh dengan rutinitas. Push up, lari, jalan santai, atau sekadar lompat tali pun sudah cukup, yang penting bergerak dan berkeringat.

Kurang olahraga adalah salah satu faktor risiko kegemukan. Kegemukan sendiri merupakan pembunuh nomor dua di dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Pasalnya, dari kegemukan akan muncul berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dsb. yang dapat menyerang semua kelompok umur dan semua kalangan.

Mahal yang Tidak Sehat

Pernahkah Anda berpikir berapa banyak uang yang telah Anda habiskan hanya untuk membeli makanan atau minuman mahal yang kelak akan mendistorsi kesehatan?

Hindari Ketergantungan Rokok, Alkohol, dan Suplemen

Mengimbau agar berhenti merokok ibarat melagukan tembang lawas yang semakin lama semakin tidak digubris. Bahkan hampir seluruh perokok tahu apa-apa saja bahaya merokok bagi diri dan lingkungannya. Nikotin yang terdapat pada rokok menyebabkan ketergantungan di samping relaksasi sebab nikotin bekerja pada susunan saraf pusat. Untuk menghentikan ketergantungan rokok, sebaiknya dilakukan setahap demi setahap dengan mengurangi jumlah rokok yang diisap sedikit demi sedikit. Tujuannya agar tidak terjadi gejala putus rokok. Untuk membantu dapat digunakan permen atau camilan ringan sebagai substitusi rokok.

Suplemen gizi atau vitamin tidak diindikasikan untuk mereka yang masih bisa memenuhi kebutuhan zat nutrisi dari makanan alamiah. Berbeda dengan nutrisi alami, suplemen nutrisi dalam bentuk obat berisiko menimbulkan keracunan.

Kurangi Minuman Ringan dan Makanan Cepat Saji

Sadarkah Anda jika segelas minuman soda mengandung kalori yang hampir setara dengan sepiring nasi? Jika tidak, maka ada baiknya kita lebih memperhatikan nutrition fact yang tertera di kemasan makanan atau minuman sebelum mengkonsumsinya. Meski terasa segar, minuman ringan bersoda membawa dampak yang kurang menguntungkan saat dikonsumsi dalam jumlah yang banyak (jika sedikit mungkin tubuh masih mampu melakukan kompensasi untuk mengatasi dampak tersebut).

Makanan cepat saji mengandung kalori yang tinggi dan tidak disarankan untuk dikonsumsi secara rutin. Sebagian besar kasus kegemukan di Amerika (dan mungkin juga di Indonesia) terjadi karena merebaknya makanan cepat saji.

Tidak ada salahnya untuk mulai membatasi makanan cepat saji dan juga berbagai bahan makanan yang diolah dengan cara digoreng. Hal ini dikarenakan minyak yang dipanaskan akan berubah sifat menjadi trans fat dan trans fat adalah lemak jahat yang dapat menyumbat aliran darah dan menyebabkan penyakit jantung atau hipertensi. Daripada digoreng, lebih baik Anda mencoba kreasi baru dengan mengukus atau merebus

Kurangi Makanan Berlemak

Lemak yang dimaksud ini lebih ditekankan kepada lemak hewani. Akumulasi lemak yang berlebihan di dalam tubuh adalah cikal bakal terjadinya berbagai penyakit kronik menahun. Sebagai tambahan, konsumsi daging yang berlebih meningkatkan risiko terjadinya asam urat sebab daging mengandung purin yang akan menghasilkan asam urat saat dimetabolisme. Penumpukan asam lemak dapat menyebabkan sakit sendi dan penyumbatan di perkemihan.

Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 4:50 PM
Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

No comments:

Post a Comment

Silakan centang "Notify me" agar Anda memeroleh pemberitahuan.

Entri Populer