Desir senyap nelangsa pagi menyisa sabda
Embun bersorak tertetes dari pucuk-pucuk daun
Laksana debu merindu angin, terbisik sebatas pagar kalbu
Kisah ini berasa lirih, makin tinggi makin lirih
Elegi sepi mengapung, menyusuri nanar dalam diri
Nyawamu aku dan akan selalu aku
Kulminasi bahagia di atas sana, kurang satu tangan tergapai sudah
Ufuk menyirnakan jingga, pertanda semua masih sama, layaknya semula
Seribu musim kita arungi, kau dan aku dalam satu
Wahai cinta, kaukah takdirku indah?
Alam menyiratkan rasa, memurnikan asa bersampul cita
Napasmu ada aku dan akan selalu ada
Tepat saat jasadmu membumi, aku pun enyah
Ombak kan menjemput hingga hanya tertinggal nama dalam kisah