Monday, September 20, 2010

Hijau Kepada Daun

Desir senyap nelangsa pagi menyisa sabda

Embun bersorak tertetes dari pucuk-pucuk daun

Laksana debu merindu angin, terbisik sebatas pagar kalbu

Kisah ini berasa lirih, makin tinggi makin lirih

Elegi sepi mengapung, menyusuri nanar dalam diri

Nyawamu aku dan akan selalu aku

Kulminasi bahagia di atas sana, kurang satu tangan tergapai sudah

Ufuk menyirnakan jingga, pertanda semua masih sama, layaknya semula

Seribu musim kita arungi, kau dan aku dalam satu

Wahai cinta, kaukah takdirku indah?

Alam menyiratkan rasa, memurnikan asa bersampul cita

Napasmu ada aku dan akan selalu ada

Tepat saat jasadmu membumi, aku pun enyah

Ombak kan menjemput hingga hanya tertinggal nama dalam kisah

No comments:

Post a Comment

Silakan centang "Notify me" agar Anda memeroleh pemberitahuan.