Saturday, September 18, 2010
RESENSI BUKU ANTOLOGI PUISI: SUARA-SUARA ADAM
Oleh: Miryati Kusumah Hasturi (Aktivis Kerohanian Islam)
Penulis-penulis pria sejumlah 25 orang, tergabung dalam sebuah buku yang berjudul “Suara-Suara Adam”. Sebuah buku yang ditulis dan ditujukan bagi masyarakat korban gempa yang terjadi di kota Padang pada akhir bulan September tahun 2009 lalu. Buku yang berisi karya-karya puisi ini tidak hanya berisikan tentang kisah pilu yang terjadi di kota Padang; akan tetapi bermakna lebih luas tentang berbagai hal kehidupan, seperti halnya cinta kasih, ketuhanan, penderitaan, kemanusiaan, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah salah satu puisi karya Lea Willsen yang berjudul Sungai Putus Asa:
”Lagi pria bermata sendu di tepi sungai putus asa kala bulan hadir menyapa langit malam hanya di situlah tempatnya bersendu tangis tanpa tawaan para iblis berhati kotor hanya di situlah tempatnya bersendu tangis meratapi hidup bagai matinya oh, sungai putus asa … kaulah sang ruang di mana pria bermata sendu telah menitipkan segala kisah-kisah sendu di hatinya sendu menggores pada tiap nafas pria bermata sendu lelah sudah ia menjerit pada malaikat keadilan yang menutup sebelah mata ia berharap dapat melupakan segala sendu di hatinya dan tertidur di tepi sungai putus asa kendati hanya sejenak, ataupun untuk selama-lamanya”
Meski dalam judulnya ada kata “putus asa” namun sesungguhnya tidak menjadikan puisi tersebut mengajak kita untuk berputus asa pada keadaan. Justru hal itu merupakan metafora, bahwasannya segala keputusasaan harus dibuang dan dihanyutkan dalam aliran sungai tersebut, sehingga kita bisa menyongsong hari baru dengan lebih baik. Bencana dan duka lara, tentu akan menggiring kita pada keputusasaan, namun putus asa bukanlah penyelesaian sebuah masalah kehidupan. Kita harus bangkit dan berjuang untuk memperoleh kembali harapan yang telah runtuh sebelumnya karena musibah bencana alam tersebut.
Dan buku Suara-Suara Adam yang ditulis atas kesadaran kebersamaan dan disumbangkan untuk korban bencana ini, adalah salah satu niat mulia yang patut kita hargai dan hormati. Diprakarsa oleh seorang sastrawan dunia yang masih usia muda, namun memiliki pemikiran yang visioner dan humanis, Leonowens SP menghimpun penulis-penulis yang memiliki kepedulian untuk membantu korban musibah gempa di Padang – Sumatera Barat. Kepedulian inilah yang menjadikan buku ini diterbitkan. Yang mana, kita sekalian bisa saling membantu sesama dengan goresan pena dari karya-karya kita. Menyentuh nurani dan menggugah kita untuk ikut andil membantu para korban bencana tersebut, adalah salah satu tindakan amal kita bagi sesama manusia yang menderita.
Kita senantiasa selalu berharap, nantinya karya-karya seperti halnya buku ini akan menjadi inspirasi dari banyak orang agar memiliki kesadaran untuk membantu sesama di tengah carut marutnya negeri kita, dan permasalahan yang tak kunjung usai mendera bangsa ini. Wallahu a ’lam bisshowab. ***
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 7:27 AM
0 Komentar Blogger
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer
-
Teknologi SIM ganda pada smartphone bukan lagi hal baru di dunia pergawaian. Hampir semua merek memiliki model smartphone yang dibekali...
-
Foto: Rizka Amita Bermunculannya smartphone yang menggunakan slot model hybrid dari yang murah hingga mahal selangit, sedikit banya...
-
Menyambung postingan sebelumnya yang membahas tentang salah satu game balap berkualitas yang ada pada sistem operasi Android, yaitu N...
-
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang perlu dan pentingnya sikap sopan-santun bagi kita semua. Karena, sikap sopan-santun ...
-
Tentu, dalam menciptakan suatu karya tulis, penulis-penulis cenderung lebih memprioritaskan MAKNA KATA daripada sakadar BUNYI KATA. Cara ...
-
Sejumlah fitur baru selalu mempermanis sejumlah smartphone flagship berbagai merek, sebut saja Samsung GALAXY S7 atau S7 Edge, di mana salah...
-
Sedari zaman dulu pun, desain fisik sebuah ponsel umumnya selalu tidak luput dari kepentingan para pengguna tunanetra, atau katakanlah ...
-
Oleh: Lea Willsen SEBAGIAN orang beranggapan kalau belajar menggambar itu membutuhkan biaya yang maha...
-
Setelah lama kita mendengar kabar akan ditambahkannya tombol dislike oleh Facebook (FB), kemudian kita juga sempat menduga-duga atau be...