"Berapa harganya? Wei Jian (Dicky Cheung), jangan berpikir bahwa kamu sangat populer di Hongkong setelah bermain Journey to The West. Biarkan aku memberitahumu, popularitasmu di China adalah nol! Biarkan saya mengirimimu sepatah kata, ingat! Ketika kamu tidak memiliki rambut di wajahmu, kamu tidaklah berharga!" ungkap si senior.
Demi sebuah kehormatan, tidak peduli seberapa banyak remaja perempuan yang menganggap penampilan Dicky Cheung yang tanpa rambut membuatnya terlihat seperti pria paruh baya, dan tidak peduli pula dengan seberapa banyak orang yang menyarankan Dicky Cheung untuk kembali memelihara rambut indahnya, ia tetap pada pendirian untuk membuktikan kepada dunia bahwa ia dapat sukses di dunia hiburan, walau tanpa sehelai rambut pun! 2 dekade berlalu, Dicky Cheung pun membuktikan, ia tetap bernilai dan diterima para penggemar, dan nilai tersebut tidak semata terletak pada bulu dan rambut dari sosok Sun Wukong yang pernah ia perankan. Selain masih sangat aktif bermain film, Dicky Cheung juga masih cukup aktif muncul di berbagai acara televisi luar negeri membawakan berbagai lagu. Secara tidak langsung, Dicky Cheung juga telah mengajarkan kepada kita agar tidak terpaku pada suatu kondisi, tetapi tingkatkan terus keterampilan,maka siapa saja adalah bernilai, tak peduli dalam penampilan apa pun! Salut untuk Zhang Wei Jian, Sang Kera Sakti tanpa rambut!Saturday, October 19, 2024
Kisah Miris di Balik Hilangnya Rambut Kera Sakti
Anak 80-an, pastilah pada kenal dengan sosok Kera Sakti, Sun Wukong yang dulunya sering tayang di televisi lokal! Journey to The West versi Hongkong yang terbagi menjadi 3 season tersebut, dibintangi oleh dua aktor berbeda, yaitu Dicky Cheung pada season 1 dan 3, kemudian Benny Chan pada season 2. Konon, hal tersebut dikarenakan masalah honor. Dan banyak pula yang setuju, Kera Sakti versi Dicky Cheung lebih 'greget' dibandingkan yang versi Benny Chan, di masa Dicky Cheung memang lebih lincah, ekspresinya lebih hidup, dan segalanya deh, Dicky Cheung lebih pas dengan peran tersebut!
Bila kalian adalah seorang yang kini sudah dewasa (atau tua) dan masih mencoba menggali atau kebetulan menemukan informasi para pemain Kera Sakti tersebut, Anda pasti tahu, si kera tampan, Dicky Cheung kini telah menjadi berpenampilan botak! Bahkan, penampilan tersebut sudah dipertahankan 2 dekade lebih, sementara di masa lalu ketika Dicky Cheung masih berambut, dia sebenarnya merupakan aktor remaja Hongkong yang memiliki paras di atas rata-rata aktor sebaya lainnya. Selama 2 dekade tersebut juga, tak pernah ada yang tahu, apa sebenarnya yang terjadi dengan rambut indah Dicky Cheung yang tidak pernah terlihat lagi. Sebagian netizen luar negeri hanya berspekulasi kalau Dicky Cheung mengalami masalah rontok yang bisa saja dialami siapa saja.
Hingga ketika artikel ini ditulis, belum ada yang membahas tentang rambut si kera tampan idola kita ini di Indonesia, di mana di media Hongkong pun baru beberapa tahun terakhir Dicky Cheung menceritakan kepada publik bahwa apa sebenarnya yang telah membuatnya menjadi berpenampilan botak selama 2 dekade lebih!
Jadi, Dicky Cheung menceritakan bahwa sebenarnya tidak ada masalah kesehatan yang terjadi pada rambutnya, di mana rambut tersebut sebenarnya masih bisa tumbuh secara normal. Tetapi, ia memilih mencukur rambut tersebut, oleh karena sindiran seorang senior di masa lalu, di mana ketika itu ia telah menjadi sangat terkenal di Hongkong, setelah memerankan Sun Wukong yang penuh dengan bulu dan rambut di sekujur tubuh. Kala itu, Dicky Cheung ditawari sebuah peran lain yang tidak mengharuskan dirinya berbalutkan kostum bulu dan rambut. Lantas Dicky Cheung mencoba meminta honor yang sebenarnya masih sangat wajar, tetapi di luar dugaan senior tersebut malah melontarkan kalimat yang membuat Dicky Cheung merasa amat tersinggung.
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 11:46 PM
Saturday, September 28, 2024
Cara Instal Racing Master Jepang
Baru-baru ini, pencinta game balap tanah air mendapatkan kejutan indah dengan hadirnya Racing Master di Google Play Store, di mana game multi platform tersebut diunggulkan dengan grafis yang sangat memukau! Sayangnya, game tersebut berstatus beta test dan dalam sekejap saja sudah kembali menghilang dari Google Play Store, kemudian dilakukan penutupan server dan mengakibatkan semua pemain Indonesia tidak dapat memainkannya lagi. Banyak yang kecewa dan mengaku setelah mendownload hingga belasan GB, hanya sempat memainkannya beberapa hari. Sementara itu, tidak ada kejelasan dari pengembang kapan game tersebut akan dirilis secara resmi. Selain Indonesia, beberapa negara lain malah telah menunggu rilis resmi lebih lama tanpa ada kejelasan.
Namun, di balik ketidakjelasan tersebut, ternyata Racing Master diam-diam telah dirilis secara resmi di Jepang! Untuk itu, pada kesempatan kali ini Art Dimension bakal menjelaskan kepadamu cara untuk bermain Racing Master versi Jepang, di mana kita dapat menggunakan server dari negara tersebut. Secara default, game versi Jepang tersebut tidak tersedia pada Google Play Store Indonesia. Untuk itu, ikuti step by step berikut:
1. Visit link berikut.
2. Tap tombol "Download via QooApp" yang terdapat di bawah layar.
3. QooApp APK akan terdownload ke ponsel. Instal dan login dengan Google.
4. Setelah login, gunakanlah mesin pencari dengan kata kunci "racing master", untuk menemukan game tersebut. Penting, game mungkin tidak langsung terlihat di atas. Gulir layar secara perlahan hingga menemukannya, kemudian tap "Pasang".
Dengan keempat step di atas, kini Racing Master telah berhasil terinstal ke ponsel. Dalam beberapa kasus, ponsel mungkin meminta izin penginstalan lewat QooApp, silakan diizinkan saja.
Meskipun versi Jepang, Racing Master bisa disetting menjadi menggunakan bahasa Inggris, sehingga lebih mudah dipahami. Namun, antara versi Jepang dan versi beta test adalah menggunakan server yang berbeda, sehingga kita tidak dapat melanjutkan progres permainan sebelumnya. Meskipun demikian, dengan alur permainan serta visual yang memukau, harusnya tidak ada yang berkeberatan kalaupun harus bermain ulang. Setuju?!
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 1:28 PM
Subscribe to:
Posts (Atom)
Entri Populer
-
Teknologi SIM ganda pada smartphone bukan lagi hal baru di dunia pergawaian. Hampir semua merek memiliki model smartphone yang dibekali...
-
Foto: Rizka Amita Bermunculannya smartphone yang menggunakan slot model hybrid dari yang murah hingga mahal selangit, sedikit banya...
-
Menyambung postingan sebelumnya yang membahas tentang salah satu game balap berkualitas yang ada pada sistem operasi Android, yaitu N...
-
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang perlu dan pentingnya sikap sopan-santun bagi kita semua. Karena, sikap sopan-santun ...
-
Tentu, dalam menciptakan suatu karya tulis, penulis-penulis cenderung lebih memprioritaskan MAKNA KATA daripada sakadar BUNYI KATA. Cara ...
-
Sejumlah fitur baru selalu mempermanis sejumlah smartphone flagship berbagai merek, sebut saja Samsung GALAXY S7 atau S7 Edge, di mana salah...
-
Sedari zaman dulu pun, desain fisik sebuah ponsel umumnya selalu tidak luput dari kepentingan para pengguna tunanetra, atau katakanlah ...
-
Oleh: Lea Willsen SEBAGIAN orang beranggapan kalau belajar menggambar itu membutuhkan biaya yang maha...
-
Setelah lama kita mendengar kabar akan ditambahkannya tombol dislike oleh Facebook (FB), kemudian kita juga sempat menduga-duga atau be...