Tuesday, May 13, 2014

Shinigami’s Eye (Bab 2)


Oleh: Lea Willsen
Bab 2
“KITA telah sampai, Nak!” seru Katada begitu turun dari mobil. Sebuah rumah mewah model puri tepat berada di hadapannya.
“Pa, ini tempat tinggal kita?!” tanya Leysa setengah kaget menyadari rumah itu sangat besar.
“Betul! Di sinilah tempat tinggal kita! Asyik ya?! Udaranya juga sejuk...”
“Asyik memang asyik, Katada... Tapi sepertinya untuk hari-hari berikutnya aku akan kewalahan mengurus rumah yang sepuluh kali lipat lebih besar dibanding rumah kita di Indonesia...,” sambung Linda sembari tersenyum.
“Linda, tenang saja, Leysa sudah bisa membantumu. Aku dan Randy juga bisa membantumu sedikit-sedikit, ‘kan? Pria keluarga Takahashi adalah pria mandiri yang pintar mencuci piring, baju, dan bahkan kamar mandi! Hehehe...,” canda Katada.
“Ah, lihat saja, putramu masih tertidur di mobil...” Linda menunjuk ke Randy kecil yang masih tertidur pulas. “Bilangnya pria keluarga Takahashi hebat...”
Katada tersenyum. “Leysa, bangunkan adikmu. Setelah itu bantu Papa turunkan barang dari bagasi.”
“Baik, Pa...” Leysa pun bergegas masuk kembali ke mobil dan memanggil-manggil nama dan mengguncang-guncang ringan tubuh adiknya.
Sementara itu, Katada pun bergerak ke belakang mobil, dan membuka pintu bagasi.
Tiba-tiba seorang nenek tua menghampiri Linda yang sedari tadi sedang sibuk memberi susu formula kepada putra bungsunya yang masih dalam dekapan. Linda tak berani menyapa si nenek. Ia hanya tersenyum kepada nenek itu. Ia tak yakin mereka dapat berkomunikasi dengan lancar.
“Halo... Orang baru?” tanya nenek dengan bahasa Jepang.
Linda cukup kaget mendapati si nenek dapat berbahasa Jepang. Meskipun Linda sendiri tak begitu memahami bahasa Jepang, namun ia yakin benar, bahasa yang digunakan si nenek adalah bahasa yang sama seperti yang digunakan sang suami saat berbicara dengan mertuanya lewat telepon. Linda coba mengamati si nenek. Ubannya terlihat sedikit berwarna pirang. Ah, mana mungkin si nenek orang Jepang.
Menyadari Linda tak memahami apa yang dikatakannya, si nenek pun bergumam sesuatu.
“Katada! Katada!” Linda memanggil Katada untuk menerjemahkan apa yang dikatakan si nenek. “Coba ke sini sebentar. Nenek ini mengajakku berbicara dengan bahasa Jepang.”
Katada bergegas menyapa si nenek dengan senyum ramah khas orang Jepang.
“Oh, ternyata kalian memang orang Jepang? Jadi aku tak salah lihat?”
Katada kembali tersenyum. Ia mendapati bahasa Jepang si nenek berantakan. Namun, sudah sangat jelas untuk membuatnya paham apa yang sedang dikatakan. ”Salam kenal, Nek. Kami orang baru di sini. Aku keturunan Jepang yang sudah lama tinggal di Indonesia. Istriku orang Indonesia. Dan kami datang dari Indonesia. Mohon arahan nenek...” Katada membungkukkan punggung sesaat. Belasan tahun tinggal di Indonesia tak membuatnya melupakan gaya hidup sebagai orang Jepang.
“Oh, pantas saja mata anak-anakmu terlihat bulat dan besar. Ternyata istrimu orang Indonesia...”
Ah, bisa saja nenek ini... Istri Katada keturunan Tionghoa yang selalu dibilang bermata sipit di Indonesia, masak anakku bisa bermata bulat dan besar? Nenek mungkin mengira semua orang Indonesia bermata besar.
“Kalian tinggal di mana?”
“Sini...” Katada menunjuk ke rumah mewah yang akan segera mereka huni.
“Hah?!” nenek terkejut. “Puri ini?!”
“Betul… Ada apa, nek?”
Si nenek tersentak dan tampak ragu, baru kemudian menjawab, “Oh, tidak, tidak...”
“Hmm..., aku beres-beres dulu ya?!” Katada menunjuk ke bagasi mobil. Leysa sedari tadi sudah berada di sana dan menurunkan beberapa barang dibantu oleh Randy yang masih terlihat mengantuk.
“Ya, silakan lanjutkan kesibukan kalian... Kalau ada perlu, silakan datang ke rumahku di sana. Cari saja aku—Nenek Dorey.” Nenek menunjuk ke arah sebuah rumah sederhana yang berada di daratan sedikit lebih tinggi di dekat sana.
“Di mana, nek?” Katada menyipitkan mata. Ia dapat melihat sebidang padang rumput yang berwarna hijau cerah. “Oh, itu? Ya, ya... Terima kasih...”

***

Kembali ke Prolog untuk membaca bab lain

Telah dimuat di Harian Analisa
foto: Toni Burhan

No comments:

Post a Comment

Silakan centang "Notify me" agar Anda memeroleh pemberitahuan.