Tuesday, July 31, 2012

Death Note: Kira VS L (Part 3)

Raito tak berdiam diri saja. Ia pun meminta Remu (sesosok dewa kematian yang selalu mendampingi Misa) menyerahkan death note milik Misa kepada orang lain, dan meminta orang tersebut mewakili dirinya terus melakukan teror membunuh para tersangka. Sementara Raito sendiri mengubur death notenya di dalam sebuah hutan terpencil, dan mendatangi L untuk meminta L mengurung dan mengawasinya beberapa hari. Raito pura-pura mengatakan, kini ia juga mulai curiga bahwa Kira adalah dirinya. Ia takut, ia memiliki kepribadian lain yang tak disadarinya. Oleh karena itu, ia berharap, L bersedia membantu mengurung dan mengawasi dirinya. L setuju. Raito pun dikurung dalam sebuah ruangan. Dan L berjanji, ia tak akan mencurigai Raito lagi, bila ternyata saat Raito tengah dikurung, pembunuhan masih terus berlanjut.

Setelah belasan hari Raito dikurung, ternyata pembunuhan masih terus berlangsung (dilakukan oleh Kira ketiga yang dicarikan oleh Remu tanpa sepengetahuan siapa pun). L benar-benar tak berdaya dan melepaskan Raito dari kurungan serta segala tuduhan. L mengaku ia senang bahwa ternyata putra dari kepala investigasi yang terhormat, Yagami Soichiro bukan seorang Kira. Akan tetapi, berarti kini L harus memulai penyelidikan dari nol lagi.

Dibantu oleh Raito dan tim lainnya, dengan mudah akhirnya Kira ketiga pun tertangkap oleh L, beserta barang bukti sebuah death note, dan juga kenyataan yang sulit dipercaya, yakni siapa pun yang telah menyentuh death note, akan dapat melihat shinigami (dewa kematian). L tak menyangka bahwa Kira yang tertangkap olehnya hanyalah Kira palsu. Ia mengira ia telah berhasil menangkap Kira yang selama ini diincarnya. Padahal, inilah babak baru yang telah menempatkan Raito di atas angin. Raito dan Misa telah terlepas dari segala tuduhan. Dan untuk selanjutnya mereka tinggal mencari kesempatan untuk membunuh L.

Jelang akhir cerita, dengan sengaja meminta Misa membawakan death note yang disembunyikannya di hutan serta melibatkannya dalam bahaya, Raito pun mengancam dan memperalat Remu untuk membunuh L dan Watari (orang kepercayaan L). Remu tak memiliki opsi lain. Ia pun membunuh L dan Watari sesuai apa yang Raito inginkan. Padahal, shinigami tak boleh sembarangan membunuh seseorang, sebelum waktu kematian orang tersebut tiba. Dan Remu pun berubah menjadi pasir, setelah membunuh L dan Watari.

Dengan matinya L, Raito sang Kira pun semakin menggila. Ia menuliskan nama ayahnya sendiri dalam death note yang dibawakan Misa, agar dapat memeroleh kembali death note yang satunya lagi yang tengah dijadikan barang bukti tim investigasi. Misa sempat tak setuju. Namun Raito menjelaskan, untuk menciptakan dunia baru, butuh pengorbanan besar.

Malam harinya, Yagami Soichiro mendatangi putranya. Karena yakin sebentar lagi sang ayah akan mati, Raito pun terang-terangan mengaku kepada ayahnya bahwa selama ini ia adalah Kira. Namun di luar perkiraan, bukan saja Soichiro tak mati pada waktu yang telah ditentukan Raito, tapi ternyata L muncul lagi! Raito sungguh tak paham, mengapa L masih hidup.

L pun menjelaskan, sebelum Remu menuliskan namanya, ia telah menuliskan nama aslinya sendiri--L Lawliet--pada death note yang ada pada tim investigasi. Ia menuliskan dirinya akan mati dengan tenang pada 23 hari ke depan. Dan berdasarkan peraturan yang ada pada death note, seseorang yang terlebih dahulu namanya telah tercantum pada death note, tak akan berpengaruh lagi bila dicantumkan untuk yang kedua kalinya. Dan hanyalah perintah pertama yang akan berlaku.

L melakukan semua itu karena ia tahu cepat lambat Raito pasti mampu membunuhnya. Dan agar ia tak mati sia-sia, maka ia pun terlebih dahulu mencantumkan nama sendiri pada death note. Ia yakin, waktu 23 hari telah cukup untuk mengungkapkan rahasia besar Kira.

Sedangkan untuk yang Yagami Soichiro, saat death note tersebut masih berada pada Misa, L sudah menukarnya dengan yang palsu tanpa sepengetahuan Misa.

Akhirnya, 'pertarungan' pun dimenangkan oleh L. Malam itu, Raito meninggal di tangan Ryuku, shinigami yang mendampingi dirinya. 23 hari kemudian, L meninggal dengan tenang di dalam markas besarnya.

Soichiro hanya dapat menjelaskan kepada publik, putranya meninggal akibat perbuatan Kira. Soichiro sadar, kendati Raito bersalah, namun sesungguhnya Raito melakukan semua itu tak lain karena berharap ia dapat menciptakan dunia yang lebih baik.



Lea W, 2011

Death Note: Kira VS L (Part 2)

Sambungan dari Death Note: Kira VS L (Part 1).

Kendati Raito sudah berhasil mengetahui nama Raye, ia tak ingin langsung membunuhnya. Ia sadar, kematian Raye akan langsung membuat L sadar, bahwa dirinya adalah Kira. Dan bila ingin membunuh Raye, maka ia harus membunuh seluruh anggota FBI yang diutus oleh L. Dengan sangat berhati-hati, strategi berikutnya Raito pun kembali memperalat Raye. Ia memintak Raye menuliskan nama-nama rekannya pada secarik kertas yang merupakan kertas yang diambil dari death note. Jika tidak, ia mengancam akan membunuh pacar Raye. Raye tak memiliki pilihan lain. Akhirnya ia pun menuruti permintaan sang Kira. Tak lama setelah ia menuliskan nama-nama temannya, Raye sendiri pun tewas, juga dengan sebab gagal jantung.

Kematian para anggota FBI menggemparkan kepolisian Jepang. Setelah selama ini Kira membunuh para tersangka yang belum benar-benar terbukti bersalah, kini Kira juga membunuh orang-orang yang sama sekali tak berdosa. Saat itu, Yagami Soichiro (ayah Raito) yang merupakan ketua kepolisian tim investigasi yang menangani kasus Kira pun memberi izin kepada para anggotanya untuk mengundurkan diri, bila tak memiliki keberanian untuk menghadapi musuh yang disebut-sebut Kira. Sebagian anggotanya pun mengundurkan diri, hingga tersisa enam orang yang bersedia mempertaruhkan nyawa demi keadilan. Dengan jumlah anggota yang tinggal sedikit, ayah Raito pun melanjutkan misi untuk menangkap Kira, dan bekerja sama dengan L. Dan ia sama sekali tak menduga bahwa sesungguhnya Kira adalah putranya sendiri.

L mengaku, kematian para anggota FBI merupakan penyesalan terbesarnya. Namun dengan demikian, kini ia menjadi semakin berambisi untuk mengungkapkan misteri tersebut. L juga sadar, ia tak mungkin lagi memberikan tugas berat kepada orang lain, sementara ia sendiri hanya tetap bersembunyi di belakang layar. Dan untuk melawan Kira, serta memeroleh kepercayaan dari para anggota tim investigasi, ia harus turut turun ke arena pertarungan juga dengan memerlihatkan dirinya kepada para anggota. Namun tetap dengan strategi yang sebelumnya diajarkannya kepada Raye, tak boleh sampai namanya diketahui oleh Kira, agar tak terbunuh. Oleh karena itu, ia menggunakan nama samaran Ryuzaki.

Tindakan berikutnya L pun memasang CCTV pada setiap sudut rumah keluarga Yagami. Awalnya ayah Raito tak setuju. Namun agar anaknya tak lagi terus dicurigai, ia pun memberikan izin kepada L.

Ironisnya, dari pemantauan 24 jam yang dilakukan L hingga berhari-hari, ia tetap tak menemukan gerak-gerik Raito yang mencurigakan. Raito hanyalah seorang siswa yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar. Sementara itu, teror kematian para tersangka masih tetap berlanjut. Bagaimanakah Raito melakukan hal itu?

Ternyata, jauh hari sebelum CCTV dipasang, Raito telah menduga cepat lambat L akan melakukan hal itu. Oleh karena itu, ia telah memasang sebuah benda tipis pada pintu kamarnya. Dan ia akan mengetahuinya, bila ada seseorang memasuki kamarnya. Dan selama dalam masa pengawasan, ia membunuh dengan menuliskan nama-nama tersangka secara sembunyi-sembunyi di dalam bungkus makanan ringan yang selalu menemaninya saat belajar.

L hampir kehilangan akal. Setiap upayanya gagal. Dan pada saat itulah, muncul lagi seseorang yang mengaku dirinya Kira kedua, seorang penggemar Kira yang juga memiliki kemampuan membunuh seperti Kira. Bahkan, Kira kedua memiliki gaya membunuh yang jauh lebih brutal daripada Kira sebelumnya. Bila Raito dapat membunuh setelah mengetahui nama si target, maka Kira kedua dapat membunuh hanya dengan melihat wajah si target. Selain itu, Kira kedua juga jauh lebih tak segan membunuh orang-orang tak berdosa. Kira kedua menyatakan, ia ingin bertemu dengan Kira. Dan ia akan mendukung Kira untuk bersama-sama menciptakan dunia baru yang terbebas dari kejahatan.

L sangat frustrasi berhadapan dengan Kira kedua. Tetapi, justru karena sikap ceroboh dari Kira kedua-lah, L kemudian dapat dengan mudahnya menangkap Kira kedua.

Untuk selanjutnya, L pun kembali memusatkan diri untuk menangkap Kira pertama. Dan ia semakin mencurigai Raito. Karena tak lama setelah Kira kedua muncul, Raito berpacaran dengan seorang artis bernama Misa Amane (tersangka Kira kedua). Raito juga menghubungi ponsel Misa, tak lama setelah L sengaja memerlihatkan wajahnya kepada Misa. L menduga Raito melakukan kontak tersebut mungkin karena hendak meminta Misa membunuhnya, karena Misa memiliki kemampuan mengetahui nama asli seseorang hanya dengan melihat wajah si target yang hendak dibunuh. Sayangnya, Raito tak menyangka, ponsel itu telah berada pada L, sementara Misa telah ditahan karena dicurigai sebagai Kira kedua berdasarkan bukti-bukti yang ada. Raito memiliki kemampuan otak yang cerdas. Tetapi, ternyata setelah berkali-kali L dipermainkan olehnya, kini L-lah yang berada di atas angin. Bisa dikatakan, Raito semakin dekat dengan kekalahan.

Bersambung ke Death Note: Kira VS L (Part 3).

Death Note: Kira VS L (Part 1)

Pernahkah Anda tahu tentang cerita fiksi berjudul "Death Note"? Sama halnya seperti cerita balap "Initial D", Death Note juga merupakan sebuah karya istimewa yang telah dilahirkan dalam berbagai versi seperti manga, novel, anime, game, drama, bahkan layar lebar.

Dari versi-versi yang ada, kendati sama-sama bercerita tentang keanehan sebuah buku hitam yang dapat mencabut nyawa, namun bila diperhatikan, maka kita pasta akan menemukan sedikit perbedaan. Dan, bila dinilai dari selera saya, maka saya akan mengatakan bahwa Death Note versi layar lebar-lah yang paling menarik dan sempurna bila dibandingkan dengan versi-versi lainnya. Karena hanya pada versi layar lebar-lah, cerita benar-benar terfokus dengan baik pada garis besarnya, yakni; Kira VS L.

Sementara pada versi manga, L--seorang detektif muda--diceritakan tewas di tengah cerita, kemudian perannya digantikan oleh kedua anak kecil bernama Mello dan Near. Dan bagi saya--mungkin juga bagi para pembaca lain--hal itu sangat mengecewakan serta melelahkan. Padahal sedari awal, berjilid-jilid buku sang pengarang telah menyajikan 'pertarungan' sengit antara Kira dan L kepada pembaca, namun pada pertengahan cerita L malah tewas, meninggalkan cerita yang masih berlanjut dan panjang. Hal itu mengakibatkan cerita seolah menjadi kehilangan pemeran utama, kendati pemeran utama yang sebenarnya adalah Kira--sang pembunuh.

Kembali pada topik Kira VS L pada versi layar lebar. Kedua tokoh tersebut memiliki satu persamaan unik, yakni kemampuan daya analisis yang luar biasa, sehingga membuat mereka berdua benar-benar menjadi musuh yang sulit dihadapi satu sama lain.

Kisah ini berawal dari seorang pelajar cerdas bernama Yagami Raito yang tanpa sengaja menemukan sebuah buku hitam (death note) yang memiliki kemampuan untuk mencabut nyawa seseorang hanya dengan cara menuliskan nama orang tersebut pada buku tersebut. Semula Raito tak percaya. Namun berkali-kali ia berhasil membuktikannya dengan menuliskan beberapa nama pelaku kejahatan yang kemudian keesokan harinya nama-nama orang itu benar-benar diberitakan tewas akibat gagat jantung oleh media.

Berbekal buku kematian tersebutlah, tiba-tiba timbul suatu keinginan besar pada diri Raito untuk menciptakan sebuah dunia baru yang terbebas dari kejahatan. Raito yakin, dunia yang ada telah terlalu hancur akibat kejahatan-kejahatan yang dari hari ke hari semakin meningkat. Dan karena hukum tak mampu memberantasnya, maka biarlah dirinya yang membunuh para penjahat tersebut, cukup hanya dengan menuliskan nama si penjahat dalam buku kematian.

Setiap hari Raito pun mulai menyukai acara berita pada TV. Lewat acara itulah, ia akan mencari nama-nama para penjahat (tersangka) untuk dibunuh. Dan semula kegiatan itu berlangsung wajar-wajar saja. Namun lama-lama, apa yang ia lakukan menjadi suatu teror kematian yang amat meresahkan kepolisian. Para tersangka kejahatan mati tak wajar dengan sebab yang sama, yakni gagal jantung. Angka kejahatan menurun hingga tujuh puluh persen. Dalam sekejap, nama Kira (kata serapan dalam bahasa Jepang yang diambil dari kata "kill" pada bahasa Inggris) yang diyakini sebagai sang dewa baru yang telah mengeksekusi para penjahat pun terkenal hingga seluruh dunia. Dan dunia tak tahu, di balik semua kejadian misterius itu, Kira yang mereka sebut-sebut sesungguhnya adalah seorang pelajar SMA, Yagami Raito.

Hingga pada suatu hari, seorang detektif terkenal yang tak tahan lagi melihat kelakuan Kira yang dianggapnya tak manusiawi dan makin menggila pun secara terang-terangan menantang Raito. Detektif tersebut dikenal dengan inisial L. Dan ia yakin, suatu saat nanti ia akan mengungkapkan semua misteri tersebut, dan mengeksekusi Kira untuk dunia.

Kendati L hanya bergerak dari belakang layar tanpa ada yang melihat wajah atau pun mengetahui nama aslinya, namun gebrakan pertamanya tak tanggung-tanggung. Lewat waktu dan lokasi kematian para tersangka yang disusun menjadi suatu grafik, L langsung dapat menyimpulkan bahwa Kira adalah seorang siswa Jepang.

Merasa geram dengan hipotesis dari L, Raito pun sengaja mempermainkan L dengan kemampuan lainnya yang dapat mengendalikan waktu dan sebab kematian. Hal itu pun sempat membuat L menjadi agak ragu. Namun karena L memiliki rasa percaya diri yang sangat besar, maka pada akhirnya ia tetap merasa yakin bahwa Kira adalah seorang siswa. Kira bereaksi dan sengaja mempermainkan waktu dan sebab kematian agar dapat mengelak dari tuduhannya.

Langkah selanjutnya L pun menghungi FBI dan meminta beberapa anggotanya untuk membuntuti dan memerhatikan gerak-gerik beberapa siswa yang dicurigainya sebagai Kira. Raito termasuk di dalamnya.

Anggota yang mendapatkan tugas untuk mengawasi Raito adalah seorang pria bernama Raye Pember. Berdasarkan arahan dari L, Raye diperingatkan agar tak boleh menyebutkan nama atau identitas untuk siapa pun, terutama si target (Yagami Raito). L berpendapat bahwa Kira adalah seseorang yang dapat membunuh hanya melalui sebuah nama. Namun ia masih sama sekali tak pahan bagaimana cara kerjanya. Dan itulah
yang ingin ia selidiki.

Sayangnya, Raye melakukan suatu kesalahan fatal dalam menjalankan tugasnya. Ia kalah cerdik dari Raito. Ia masuk perangkap Raito dan pada akhirnya ia memberitahukan namanya kepada Raito.

Bersambung ke Death Note: Kira VS L (Part 2)

Mengenal Puisi Haiku, Seni Sastra Jepang

Mengenal Puisi Haiku, Seni Sastra Jepang
Oleh: Lea Willsen
TULISAN yang baik adalah tulisan yang padat, tidak bertele-tele. Terutama dalam melahirkan sebuah karya puisi, seorang penyair biasanya dituntut untuk benar-benar cerdas dalam memilih kata yang efisien, membuang kata yang sekiranya tak perlu, agar kalimat maupun keseluruhan fisik dari puisi itu sendiri menjadi lebih ramping dan berkualitas. Berbicara soal pentingnya pemilihan kata dalam suatu proses penulisan puisi, hal tersebut seakan mengarahkan kita kepada suatu teknik penulisan puisi yang cukup terkenal, haiku.
Haiku adalah salah satu jenis puisi yang berasal dari Jepang. Meskipun demikian, kini haiku dikenal di seluruh dunia, dan bahkan dipraktikkan dalam berbagai bahasa, termasuk di Indomesia. Adalah Masaoka Shiki (1862-1902), seorang penyair yang telah memperkenalkan puisi jenis haiku, yang kemudian diminati oleh banyak penyair dari berbagai negara. Antusiasme tersebut terlihat jelas pada kontes haiku yang sempat diselenggarakan oleh Asosiasi Haiku Jepang. Peserta dari kontes tersebut berasal dari sekitar lima puluh negara, seperti Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, dan juga berbagai negara lainnya.
Untuk membuat puisi jenis haiku, seorang penyair dibatasi oleh ketentuan hanya boleh menggunakan total tujuh belas suku kata, tersusun menjadi tiga baris, yakni; lima suku kata untuk baris pertama, tujuh untuk baris kedua, dan lima lagi untuk baris terakhir. Dalam setiap puisi haiku, selalu disertai oleh minimal satu kata yang merujuk kepada musim (kigo) atau alam, seperti; angin, pagi, batu, air, awan, gunung, rumput, dan lainnya. Karena begitu singkatnya haiku, maka tentu saja apa yang ditulis adalah sesuatu yang langsung mengarah kepada poin utama tentang apa yang hendak disampaikan oleh seorang penyair, boleh berupa apa yang terlihat/terdengar di sekitar, ataupun apa yang terasakan di dalam hati, seperti perasaan cinta, rindu, bahagia, atau sekadar imajinasi. Tidak ada yang namanya rayuan ataupun gombal yang panjang lebar.
Furuike ya—ke kolam tua
kawazu tobikomu—katak melompat
mizu no oto—suara air
Haiku di atas merupakan maha karya terkenal dari Matsuo Basho (1644-1694). Begitu sederhana, tetapi tetap menawarkan indah. Haiku yang diciptakan oleh Matsuo Basho secara tidak langsung seakan mengajak pikiran pembaca untuk turut membayangkan berada di dekat sebuah kolam tua nan sederhana, menemukan seekor kata yang melompat di sana, dan terdengar suara cipratan air pada waktu yang bersamaan. Matsuo Basho menceritakan semua itu secara singkat dan detil. Tak kalah unik karya seorang anak yang baru berusia delapan tahun (usia ketika karya tersebut diciptakan), Cedar Chan, asal Hongkong.
May the birds and me—biarlah burung-burung dan saya
fly together in the sky—terbang bersama di langit
to the rainbow slide—menuju  lembaran pelangi
Tanka, Awal dari Haiku
Kehidupan di Jepang masa lampau, menguasai kemampuan merangkai puisi baik secara lisan maupun tertulis adalah sesuatu yang teramat berpengaruh terhadap image seseorang. Ketika seseorang dapat memahami puisi, maka orang itu pun akan dihargai dan diberikan posisi baik dalam kekaisaran. Sebaliknya ketika seseorang tidak memahami puisi, maka orang itu pun akan dipandang sebagai orang yang kasar dan kurang berpendidikan. Berdasarkan data yang terkumpul, awalnya haiku adalah sebuah seni merangkai puisi yang disebut sebagai tanka, dengan susunan lima baris dan suku kata 5-7-5-7-7 (go-shichi-go-shichi-shichi), serta tema seputar kehidupan istana atau keagamaan pada abad ke-9 dan ke-12. Tanka kemudian terus berkembang, menjadi sebuah seni merangkai puisi yang melibatkan dua penyair, dengan ketentuan penyair pertama menciptakan tiga baris awal dengan suku kata 5-7-5 (tiga baris awal disebut hokku), kemudian dilanjutkan dengan penyair kedua yang menciptakan dua baris terakhirnya dengan suku kata 7-7. Keseluruhan jenis puisi ini kemudian dikenal sebagai jenis haikai no renga (atau cukup dengan haikai, atau renga saja).
Pada perkembangan yang lebih lanjut, beberapa penyair kemudian sering hanya menuliskan hokku (tiga baris awal) tanpa melanjutkan dua baris terakhirnya oleh penyair lain. Dan oleh kebiasaan baru itulah, pada akhirnya hokku yang semula merupakan bagian dari haikai pun menjadi jenis puisi yang berdiri sendiri dan dikenal sebagai haiku pada tahun 1890-an (oleh Masaoka Shiki).
Senryu, Bentuk Lain Haiku
Senryu (dalam Bahasa Jepang ditulis: Senryuu), merupakan jenis puisi Jepang lain yang memiliki peraturan penulisan yang serupa dengan haiku, yakni disusun menjadi tiga baris, dengan jumlah suku kata yang juga 5-7-5 (go-shichi-go). Perhatikan senryu berikut:
Dorobou o—pencuri
toraete mireba—saat kutangkap
waga ko nari—anakku sendiri
Apa yang membedakan senryu dan haiku?! Sepintas kedua jenis puisi tersebut memang sama, namun kenyataannya berbeda. Haiku merupakan puisi yang lebih mengutamakan kualitas kata dan kedalaman makna, serta terikat dengan kigo (sebuah kata yang menunjukkan musim), sementara senryu adalah jenis puisi yang lebih ringan dan santai, bisa berupa humor atau sesuatu yang memberi kejutan unik.
Karai Senryuu, disebut sebagai penyair yang telah memperkenalkan puisi senryu.
Haiku Modern dan Haiku Klasik
Seperti yang diceritakan di atas, penulisan haiku telah dipraktikkan dalam berbagai bahasa. Namun, ketika budaya tersebut diperkenalkan kepada suatu negara, terkadang struktur bahasa dari negara tersebut tidak selalu memiliki kemiripan dengan struktur bahasa dari Jepang, sehingga terbagilah kini haiku menjadi versi modern dan klasik. Pada versi modern, sebuah haiku bisa saja diciptakan tanpa terikat lagi dengan ketentuan maksimal tujuh belas suku kata, tetapi bisa lebih longgar. Penyair juga boleh tidak memasukkan satu kata yang menunjukkan musim, apabila negara tersebut tidak mengalami pertukaran empat jenis musim seperti di Jepang. Meskipun demikian, haiku modern harus tetap ditulis secara singkat dan padat, pada pola tertentu yang telah ditetapkan.
Indonesia beruntung—meskipun tidak mengalami pergantian empat jenis musim—bila ditinjau dari segi struktur bahasa, Bahasa Indonesia masih memiliki kemiripan besar dengan Bahasa Jepang, sehingga penyair Indonesia tetap dapat menciptakan puisi haiku berdasarkan peraturan haiku klasik jika mau. Misalkan kata “kaze”—yang terdiri dari dua suku kata—di Indonesia disebut sebagai “angin”—juga dua suku kata—sementara bila di China menjadi “feng”—hanya satu suku kata—yang praktis menyebabkan peraturan penulisan haiku menjadi lebih longgar dari negara asalnya.
Penutup
Sebelum mengenal haiku, ketika menemukan seorang penyair menuliskan haiku, mungkin banyak yang akan berpendapat bahwa puisi tersebut terlalu pendek dan tidak bernilai, atau bahkan dicap ‘asal-asalan’ jadi. Tetapi setelah mengenal haiku, tentu siapa saja akan sadar, nilai unggul dari haiku justru terletak pada singkat/padatnya puisi tersebut.
Seorang teman yang biasanya sama sekali tidak tertarik dengan dunia sastra, justru begitu bersemangat menuliskan haiku dalam bahasa Jawa, ketika mendengar cerita tentang haiku. Pembaca, Anda tertarik menulis haiku? Mari, tarik pulpen dan kertas Anda, dan segeralah menuliskannya.
Meminjam keindahan dari haiku karya Masaoka Shiki untuk mengakhiri artikel ini:
Shima-jima ni—di seluruh pulau
hi wo tomoshikeri—pelita telah menyala
haru no umi—laut musim semi
*
Medio Maret, 2012

"Teknik Dasar Blogspot untuk Blogger Kreatif" Best Seller!

Medan tempat saya berdomisili, beberapa kali cek di berbagai toko buku, TeknikDasar Blogspot untuk Blogger Kreatif telah habis terjual. Bahkan di rumah saya sendiri sempat hampir kehabisan stok juga, dan terpaksa saya pesan langsung dari Jakarta. Kemarin, seseorang mengabari bahwa buku ini masuk bagian buku terlaris di toko buku online, Bookoopedia (www.bookoopedia.com).

Sunday, July 29, 2012

Membuka Situs Lengkap Facebook di Ponsel

Dulu--sekitar tahun 2009--ketika dari situs Facebook mobile kita ingin berpindah ke tampilan desktop (tampilan seperti ketika dibuka dari komputer), kita cukup mengeklik menu "Situs Lengkap" atau "Full Site" yang berada di bawah. Sayangnya, terakhir menu itu telah ditiadakan.

Namun, bila Anda memang sangat perlu sekali untuk mengakses situs lengkap Facebook--sementara Anda tidak sedang menggunakan komputer--mungkin trik kali ini boleh dicoba.

1. Penulis merekomendasikan Anda menggunakan browser Opera Mini. Kunjungi m.facebook.com. Seperti biasa, Anda akan tiba di beranda (home).

2. Klik sekali lagi "Beranda". Mungkin Anda bertanya, kita memang sedang di beranda, mengapa harus klik "Beranda" lagi. Alasannya karena kedua lokasi beranda memiliki alamat (URL) yang berbeda. Yang kita butuhkan adalah yang kedua--bukan URL dari beranda yang pertama.

3. Perhatikan address bar, ganti huruf "m" yang berada di depan menjadi "www".

Selesai tiga langkah di atas, Anda pun akan tiba pada situs lengkap Facebook. Mungkin Anda berpikir, ah, semua orang juga tahu, cukup dengan mengganti "m" menjadi "www". Namun di sini yang terpenting adalah langkah kedua. Bila kita luput dari langkah kedua, berapa kali pun mengganti "m" menjadi "www" kita seringnya tetap 'terlempar' kembali pada tampilan mobile. Kalaupun ada yang berhasil, biasanya pada klik berikutnya lagi kita tetap kembali pada tampilan mobile.

Satu kekurangan dari situs lengkap yang diakses melalui ponsel, bagi akun yang menggunakan tampilan kronologi/timeline, kita tak dapat melihat postingan yang berada pada dinding (wall) lagi, karena pada dasarnya tampilan kronologi/timeline tidak dapat diterapkan pada browser ponsel.




2L, 2012

Saturday, July 28, 2012

Tipe Orang Seperti Apakah Anda?!

Berikut di bawah ini terdapat sebuah mini game untuk mengetahui tipe orang seperti apakah Anda. Anda boleh percaya atau tidak, karena ini hanyalah sebuah permainan. Tugas Anda hanya menyimak, mengambil keputusan, dan menekan tombol pilihan yang tersedia. Setiap tombol akan memunculkan tulisan popup yang berbeda. Pastikan browser yang Anda gunakan telah memiliki kemampuan menerjemahkan javascript dengan benar.

Hal lain yang harus Anda perhatikan dalam game ini, pada setiap tahap Anda hanya boleh memilih menekan satu tombol saja, tak boleh mengganti tombol pilihan lain, ataupun mengintip isi tulisan tombol lain. Pada tahap berikutnya, barulah pilih lagi tombol lain, dan abaikan tombol yang sebelumnya telah pernah Anda pilih. Anda harus patuh, agar hasil permainan menjadi lebih akurat. Mari kita mulai!

Anda sedang terdampar di sebuah gurun tandus, dengan ditemani empat ekor binatang kesayangan Anda, anjing, merak, gajah, dan singa. Hari demi hari berlalu. Dan Anda kini mulai tak sanggup terus membawa-bawa serta keempat ekor binatang kesayangan Anda. Anda harus membuang salah seekor. Manakah yang hendak Anda buang?

Hari berikutnya, persediaan makanan kian menipis. Anda harus membuang seekor lagi binatang kesayangan Anda. Manakah yang hendak Anda buang?

Hari berikutnya lagi. Ini memang terasa berat, tetapi Anda kembali harus membuang salah seekor dari sisa dua ekor binatang kesayangan Anda. Manakah yang hendak Anda buang?

Akhirnya Anda telah menemukan sebuah desa dan selamat. Sisa satu binatang yang masih berada di sisi Anda adalah?




Ide: bs
Script: 2L

Saturday, July 21, 2012

Trik Memperkuat Sinyal Modem

Semula saya ingin menjepret modem saya langsung untuk tutorial kali ini. Namun setelah dipikir-pikir--mempertimbangkan kondisi meja komputer yang berantakan (hihihi...!)--lebih nyaman bila saya langsung membuat ilustrasi sederhananya saja, dengan aplikasi ponsel (maklum, sedang malas 'kencan' dengan Photoshop). Oke, coba perhatikan ilustrasi--jelek--berikut:



Benar sekali! Untuk menguatkan sinyal pada modem, kita hanya perlu mencolokkan modem pada sebuah kabel perpanjangan USB (silakan beli di toko komputer bila belum ada)--dengan melewati lubang di tengah sebuah disc--kemudian meletakkannya pada posisi dan arah yang baik. Sangat sederhana!

Mungkin memang sulit dipercaya. Kenyataannya saya sendiri juga tidak begitu percaya, meskipun trik yang hampir sama telah pernah saya baca jauh-jauh hari sebelumnya. Trik yang saya baca itu memerlukan tiga keping disc (dua keping di kiri-kanan lagi), yang kemudian dibungkus dan direkat sana-sini, baru kemudian modem dicolok pada lubang disc yang berada di tengah. Trik itu lumayan merepotkan dan juga membuat bentuk modem menjadi terlihat aneh (serupa satelit di luar angkasa!). Saya iseng coba menyederhanakan trik itu dengan cukup menggunakan satu keping disc (tanpa perlu dibungkus ataupun direkat), dan ternyata cukup memuaskan juga.

Sinyal EVDO yang awalnya hanya satu bar, meningkat menjadi empat bar! Tidak hanya itu, proses download yang awalnya masih membutuhkan waktu satu jam lebih, selesai hanya dalam waktu kurang-lebih lima belas menit! Modal yang dibutuhkan hanya sebuah disc (harga: kurang-lebih dua ribu lima ratus rupiah), dan kabel perpanjangan USB (harga: lima sampai sepuluh ribu rupiah per dua meter). Silakan dicoba. Semoga beruntung!




2L, 2012

Thursday, July 19, 2012

Buddha Adalah Tuhan?



Buddha adalah Tuhan? Inilah pertanyaan yang kerap melintas di pikiran orang-orang non-Buddhis. Lalu, sebenarnya Buddha adalah Tuhan atau bukan?! Menarik! Kita dalami dulu kisah berikut:

Di sebuah desa, terdapat seorang perempuan yang sangat cantik. Perempuan itu adalah pujaan para pemuda di sana. Suatu hari, ada seorang penjahat--yang sangat-sangat jahat--jatuh hati kepada si perempuan. Apa yang kemudian melintas di pikiran si penjahat? Hmm..., orang jahat, tentu saja tak heran bila memiliki pemikiran jahat. Ia tiba-tiba memiliki keinginan untuk memerkosa perempuan itu!

Hari-hari berikutnya, si penjahat pun membuntuti perempuan pujaannya secara diam-diam, untuk menunggu datangnya kesempatan. Dan begitu datangnya kesempatan--ketika si perempuan sedang berjalan sendiri dalam kesunyian--si penjahat pun segera melancarkan aksi jahatnya!

Pertanyaannya, siapa saja yang mengetahui kejadian itu? Tuhan? Lalu, apakah Tuhan mengizinkan saja semua itu terjadi? Apa pun jawabannya, jelasnya si perempuan tak dapat mengelak dari kemalangan itu.

Sembilan bulan berlalu. Masih dalam perasaan frustrasi, perempuan itu akan melahirkan sesosok bayi malang yang tanpa ayah. Ah, bagaimana kelak si anak harus menghadapi kenyataan yang malang itu? Dan apakah nantinya famili, serta warga desa lainnya dapat menerima kelahiran bayi itu begitu saja? Sekali lagi, Tuhan menginginkan lahirnya bayi itu, tanpa memedulikan kelak bagaimana anak itu harus menghadapi pandangan-pandangan orang lain.

Cerita barusan seolah menempatkan Tuhan sebagai pemeran yang jahat. Dia tahu segalanya, tetapi mengapa tidak coba memperbaiki keadaan? Ya, berbicara kenyataan, di dunia ini terdapat tak terhitung banyaknya kemalangan yang tak terelakkan, yang kemudian justru membuat kita menjadi berpikiran negatif, serta--meminjam kalimat seorang teman--'mengkambinghitamkan' Tuhan. Tuhan, Kau kejam! Kau buta! Kau tak berbelas kasih!

Maka, sesungguhnya dalam agama Buddha kita lebih menitikberatkan pemahaman hukum karma yang dapat saling berhubungan hingga berkali-berkali kehidupan, daripada pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Tuhan. Kesimpulannya, Buddha bukan Tuhan, tetapi guru yang mengajarkan kita prinsip kebenaran sejati.

Buddha tidak mengiming-imingi apa pun, kecuali mengajarkan manusia harus berusaha lebih baik, baru dapat memeroleh karma yang baik. Ketika seseorang telah beragama Buddha, orang itu tidak mutlak memeroleh posisi di surga. Tergantung, apakah orang itu telah bersungguh-sungguh mempraktikkan kebaikan atau belum. Bahkan, seorang biksu yang melanggar sila juga dapat masuk ke neraka. Kalau sudah begitu, bisakah dikatakan masuk ke neraka adalah kehendak Buddha? Tentu tidak! Seorang real buddhis bertanggung jawab atas perbuatan sendiri, dan tidak mengkambinghitamkan Tuhan, atau pun Buddha...



Lea Willsen
karen, 1 Mei 2012
Foto: int

Tuesday, July 17, 2012

Membuat Paragraf Baru di Kolom Komentar Facebook




Bila membuka Facebook via komputer/laptop, tentu kita semua tahu, di kolom komentar kita sulit (bukan berarti tak mungkin) menulis pada paragraf baru. Karena begitu menekan enter, komentar sudah langsung diterbitkan. Kadang mungkin hal ini sedikit menjengkelkan. Jadinya kita terpaksa menuliskan komentar yang selalu berdempetan. Padahal, semestinya komentar itu bisa terlihat lebih rapi serta nyaman dibaca bila dipisah menjadi dua atau beberapa paragraf.

Nah, dari buku pelajaran bahasa pun, semestinya kita telah diajari menulis dengan paragraf baru sekiranya itu diperlukan, 'kan? Lantas, apakah situs raksasa seperti Facebook mengabaikan hal penting ini?! Sebenarnya tidak demikian, hanya saja terkadang mungkin banyak di antara kita yang kurang mengetahui caranya.

Intinya, di Facebook tetap memungkinkan pengguna untuk membuat paragraf baru pada kolom komentar (via komputer/laptop). Caranya sederhana. Bila biasanya kita menggunakan tombol enter untuk membuat paragraf baru, maka untuk yang satu ini kombinasikanlah tombol shift+enter (tahan shift dan tekan enter). Cukup mudah ya?! Hmm...



2L, 2012

Thursday, July 12, 2012

Opera 12 Hadir Menawarkan Kenyamanan Serta Beragam Fitur Baru



Tak dapat dipungkiri, tersedia beragam pilihan browser yang dapat kita pergunakan untuk menjelajahi dunia maya. Tetapi, beda browser tentu beda pula fitur serta kenyamanan yang ditawarkan. Untuk itu—dan bagi penulis secara pribadi—pengguna internet harus secara cermat dalam menentukan browser berkualitas mana yang hendak dipergunakan.
Berbicara soal browser yang berkualitas, baru-baru ini Opera Software telah merilis salah satu produk unggulan mereka, yakni Opera 12 untuk desktop. Dibandingkan dengan versi terdahulunya, dikutip dari detikInet; Opera mengaku telah meningkatkan kecepatan dengan mengoptimalkan kode jaringan SSL dan menggunakan tab loading yang lebih pintar untuk mengakselerasi waktu start-up / shut-down di Opera 12.
Lalu, benarkah kualitas produk tersebut sesuai dengan yang diungkapkan? Untuk hal satu ini, penulis telah menjajalnya. Hmm... Sebagai pengguna perangkat komputer tua yang masih—hanya—mengandalkan prosesor Intel Core 2 Duo, untuk melakukan start-up / shut-down pada software browser tertentu, terkadang dibutuhkan waktu selama satu menit lebih, atau terkadang malah menyebabkan hang, ketika kebetulan terbentur dengan koneksi jaringan internet yang lemah. Tetapi pada Opera 12 ternyata hal tersebut tidak terjadi! Begitu icon Opera diklik, kurang-lebih sepuluh detik software pun berjalan dengan lancar. Hasil berdasarkan uji coba dari komputer dengan prosesor Intel Core 2 Duo. Tentu saja pada komputer dengan prosesor yang lebih baru, akan ada hasil yang lebih memuaskan.

Tampilan Suka-Suka
Dari segi tampilan, tidak lari dari versi terdahulunya, Opera 12 masih tetap mempertahankan tampilan sederhana yang mudah dipergunakan. Meskipun penulis menggunakan kata ‘sederhana’ untuk menggambarkan tampilan Opera, kenyataannya tampilan tersebut tidak sesederhana arti baku dari kata ‘sederhana’. Terdapat berbagai fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengutak-atik tampilan pada Opera 12 secara suka-suka. Sebut saja fitur untuk mengubah tema dengan jumlah total 350 tema lebih! Kunjungi http://addons.opera.com/themes/ melalui Opera 12 untuk melihat-lihat tema yang tersedia.



Tak cukup dengan fitur mengubah tema? Pengguna juga bebas memasang foto favorit apa saja pada halaman awal Opera. Misalkan, pengguna ingin memasang foto sendiri, foto kekasih, foto keluarga atau artis idola, Opera memberi kebebasan penuh untuk semua itu. Pengguna tinggal mengeklik icon setting pada halaman awal (sudut kanan atas), kemudian memilih salah satu foto yang dikehendaki.


 
Selain berfungsi untuk menambahkan foto, icon setting pada halaman awal juga berfungsi untuk mengatur ukuran dan susunan speed dial. Satu hal menarik, meskipun speed dial bukan fitur baru dari Opera 12, namun sejauh ini masih Opera-lah yang menjadi satu-satunya browser yang memiliki fitur speed dial yang paling sempurna.




 
Opera juga masih memiliki fitur lain yang memungkinkan pengguna untuk menambah-kurangi serta mengatur ukuran tombol, dan juga tema skema warna. Ketik Shift+F12 pada keyboard untuk membuka menu “Penampilan”.



Beragam Fitur Mutakhir
Fitur-fitur yang menonjolkan keunggulan Opera 12 dari browser lain ialah kemudahan dalam penggantian bahasa pengguna, fitur isyarat mouse, serta beragam fitur tambahan lainnya. Mari segera kita ulas lebih mendalam!
Pada browser lain, sebelum kita menginstalkannya pada perangkat, mungkin kita harus menentukan terlebih dulu file dengan jenis bahasa apa yang hendak kita unduh secara tepat. Sementara pada Opera 12, kita bebas bergonta-ganti bahasa pengguna kapan pun setelah software terinstal, tanpa perlu mengunduh file apa pun lagi. Cukup dengan satu jenis Opera 12 saja, di dalamnya telah tersedia 150 bahasa lebih! Ketik Ctrl+F12 pada keyboard, dan ubahlah opsi bahasa di bagian bawah tab pertama.


Rasakan juga sensasi baru berselancar di dunia maya cukup dengan sedikit gerakan tangan pada mouse. Tahan tombol kanan mouse, dan gerakkan ke kiri, kanan, atas atau bawah, sesuai opsi yang diinginkan.

 
Selain beberapa fitur bawaan yang telah tersedia pada Opera 12, pengguna juga dapat menambahkan lagi beragam fitur tambahan lainnya sesuai dengan kebutuhan, secara gratis!
Beberapa fitur tambahan yang telah penulis jajal, yang pertama, speed dial khusus untuk situs jejaring sosial Facebook (Facebook Preview) yang dapat menampilkan pemberitahuan atau perkembangan terbaru. Dengan mengandalkan fitur ini, bagi pengguna yang ‘hobi’ memantau perkembangan akun Facebook, kini biarlah Opera 12 yang mengambil alih tugas tersebut.


Yang kedua, masih tak jauh berbeda dengan Facebook Preview, Gmail Checker siap membantu kita untuk memantau inbox baru dari Gmail. Uniknya, bila Anda menyertakan URL file audio pada ekstensi ini, Opera 12 akan memberikan isyarat suara setiap ada email baru di inbox.

 
FastestTube, inilah ekstensi yang memberikan fitur yang paling dicari-cari oleh para ‘Youtube mania’! Dengan FastestTube, mengunduh video dari Youtube sungguh menjadi hal yang mudah dan menghemat waktu, tanpa mengandalkan program download manager sekali pun. Tombol download telah tersedia di bagian bawah video, dan pengguna tinggal memilih kualitas video yang diinginkan.


Translator. Dengar dari namanya saja, kita pasti tahu fungsinya, ‘kan? Benar! Ekstensi yang satu ini berfungsi sebagai kamus elektronik yang mampu menerjemahkan puluhan bahasa. Selain menerjemahkan kata atau kalimat yang kita masukkan, ekstensi ini juga mampu menerjemahkan situs-situs yang berbahasa asing.


Silakan kunjungi https://addons.opera.com/extensions/ melalui Opera 12 untuk melihat-lihat ekstensi apa saja yang tersedia agar dapat menambahkan fitur-fitur baru. Sebagian besar ekstensi di sana tergolong sangat ringan dan mudah untuk diunduh. Selain itu, pengguna juga tak perlu terlalu khawatir bahwa dengan terlalu banyak menginstal fitur tambahan, kinerja browser akan menjadi terganggu, karena—masih—dikutip dari detikInet: Plug-ins adalah penyebab utama dari ketidakstabilan browser, jadi Opera coba memberi mereka proses tersendiri. Dengan cara ini, ketika plug-in terjadi crash, diharapkan tidak berpengaruh pada browser Opera.
Buktikan sendiri kenyamanan berselancar di dunia maya dengan browser cerdas kita, Opera 12!


Entri ini berpartisipasi dalam event kerja sama antara:




                                         

***


Lea Willsen, seorang penulis buku-buku komputer/internet.