Sambungan dari Death Note: Kira VS L (Part 1).
Kendati Raito sudah berhasil mengetahui nama Raye, ia tak ingin langsung membunuhnya. Ia sadar, kematian Raye akan langsung membuat L sadar, bahwa dirinya adalah Kira. Dan bila ingin membunuh Raye, maka ia harus membunuh seluruh anggota FBI yang diutus oleh L. Dengan sangat berhati-hati, strategi berikutnya Raito pun kembali memperalat Raye. Ia memintak Raye menuliskan nama-nama rekannya pada secarik kertas yang merupakan kertas yang diambil dari death note. Jika tidak, ia mengancam akan membunuh pacar Raye. Raye tak memiliki pilihan lain. Akhirnya ia pun menuruti permintaan sang Kira. Tak lama setelah ia menuliskan nama-nama temannya, Raye sendiri pun tewas, juga dengan sebab gagal jantung.
Kematian para anggota FBI menggemparkan kepolisian Jepang. Setelah selama ini Kira membunuh para tersangka yang belum benar-benar terbukti bersalah, kini Kira juga membunuh orang-orang yang sama sekali tak berdosa. Saat itu, Yagami Soichiro (ayah Raito) yang merupakan ketua kepolisian tim investigasi yang menangani kasus Kira pun memberi izin kepada para anggotanya untuk mengundurkan diri, bila tak memiliki keberanian untuk menghadapi musuh yang disebut-sebut Kira. Sebagian anggotanya pun mengundurkan diri, hingga tersisa enam orang yang bersedia mempertaruhkan nyawa demi keadilan. Dengan jumlah anggota yang tinggal sedikit, ayah Raito pun melanjutkan misi untuk menangkap Kira, dan bekerja sama dengan L. Dan ia sama sekali tak menduga bahwa sesungguhnya Kira adalah putranya sendiri.
L mengaku, kematian para anggota FBI merupakan penyesalan terbesarnya. Namun dengan demikian, kini ia menjadi semakin berambisi untuk mengungkapkan misteri tersebut. L juga sadar, ia tak mungkin lagi memberikan tugas berat kepada orang lain, sementara ia sendiri hanya tetap bersembunyi di belakang layar. Dan untuk melawan Kira, serta memeroleh kepercayaan dari para anggota tim investigasi, ia harus turut turun ke arena pertarungan juga dengan memerlihatkan dirinya kepada para anggota. Namun tetap dengan strategi yang sebelumnya diajarkannya kepada Raye, tak boleh sampai namanya diketahui oleh Kira, agar tak terbunuh. Oleh karena itu, ia menggunakan nama samaran Ryuzaki.
Tindakan berikutnya L pun memasang CCTV pada setiap sudut rumah keluarga Yagami. Awalnya ayah Raito tak setuju. Namun agar anaknya tak lagi terus dicurigai, ia pun memberikan izin kepada L.
Ironisnya, dari pemantauan 24 jam yang dilakukan L hingga berhari-hari, ia tetap tak menemukan gerak-gerik Raito yang mencurigakan. Raito hanyalah seorang siswa yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar. Sementara itu, teror kematian para tersangka masih tetap berlanjut. Bagaimanakah Raito melakukan hal itu?
Ternyata, jauh hari sebelum CCTV dipasang, Raito telah menduga cepat lambat L akan melakukan hal itu. Oleh karena itu, ia telah memasang sebuah benda tipis pada pintu kamarnya. Dan ia akan mengetahuinya, bila ada seseorang memasuki kamarnya. Dan selama dalam masa pengawasan, ia membunuh dengan menuliskan nama-nama tersangka secara sembunyi-sembunyi di dalam bungkus makanan ringan yang selalu menemaninya saat belajar.
L hampir kehilangan akal. Setiap upayanya gagal. Dan pada saat itulah, muncul lagi seseorang yang mengaku dirinya Kira kedua, seorang penggemar Kira yang juga memiliki kemampuan membunuh seperti Kira. Bahkan, Kira kedua memiliki gaya membunuh yang jauh lebih brutal daripada Kira sebelumnya. Bila Raito dapat membunuh setelah mengetahui nama si target, maka Kira kedua dapat membunuh hanya dengan melihat wajah si target. Selain itu, Kira kedua juga jauh lebih tak segan membunuh orang-orang tak berdosa. Kira kedua menyatakan, ia ingin bertemu dengan Kira. Dan ia akan mendukung Kira untuk bersama-sama menciptakan dunia baru yang terbebas dari kejahatan.
L sangat frustrasi berhadapan dengan Kira kedua. Tetapi, justru karena sikap ceroboh dari Kira kedua-lah, L kemudian dapat dengan mudahnya menangkap Kira kedua.
Untuk selanjutnya, L pun kembali memusatkan diri untuk menangkap Kira pertama. Dan ia semakin mencurigai Raito. Karena tak lama setelah Kira kedua muncul, Raito berpacaran dengan seorang artis bernama Misa Amane (tersangka Kira kedua). Raito juga menghubungi ponsel Misa, tak lama setelah L sengaja memerlihatkan wajahnya kepada Misa. L menduga Raito melakukan kontak tersebut mungkin karena hendak meminta Misa membunuhnya, karena Misa memiliki kemampuan mengetahui nama asli seseorang hanya dengan melihat wajah si target yang hendak dibunuh. Sayangnya, Raito tak menyangka, ponsel itu telah berada pada L, sementara Misa telah ditahan karena dicurigai sebagai Kira kedua berdasarkan bukti-bukti yang ada. Raito memiliki kemampuan otak yang cerdas. Tetapi, ternyata setelah berkali-kali L dipermainkan olehnya, kini L-lah yang berada di atas angin. Bisa dikatakan, Raito semakin dekat dengan kekalahan.
Bersambung ke Death Note: Kira VS L (Part 3).
No comments:
Post a Comment
Silakan centang "Notify me" agar Anda memeroleh pemberitahuan.