Wednesday, January 27, 2016

Ciri-ciri Kerusakan VGA Card pada Komputer



Tak terpungkiri, meskipun VGA card bukan menjadi sebuah keharusan bagi sebuah komputer untuk dapat menyala, banyak di antara kita yang amat membutuhkan hardware pengolah grafis tersebut untuk memeroleh kualitas tampilan layar yang optimal, semisal ketika sedang mengedit foto, rendering video, atau yang umumnya paling menjadi pertimbangan, yaitu aktivitas bermain game. Namun, disadari atau tidak, ketika sebuah VGA card mengalami kerusakan, dan meskipun fungsi utamanya hanya untuk mengolah grafis, bisa saja memiliki dampak yang lebih luas sekaligus menghambat aktivitas kerja kita dengan komputer bersangkutan. Lebih ironis lagi, mungkin akan terjadi kesalahan dalam memvonis hardware lain yang diduga rusak, lalu pergantian yang semestinya tidak dibutuhkan pun dilakukan, dan membuat biaya perbaikan menjadi membengkak.
Lantas, apa dan bagaimana cara memahami ciri-ciri rusaknya sebuah VGA card? Di sini, kita akan membahasnya, dan apabila ada yang memiliki pengalaman yang lebih kompleks, mohon untuk ditambahkan agar saling melengkapi, melalui kolom komentar.
1.       Tampilan layar yang bergaris, diikuti dengan warna yang berubah tawar.
2.       Tampilan freeze, tak ada satu pun yang dapat bergerak, baik itu kursor tetikus, maupun yang lainnya.
3.       Tampilan tiba-tiba hilang sekian detik, lalu muncul kembali diikuti dengan pesan yang menjelaskan display adapter telah terpulihkan. Jika memang ada yang mengalami hal ini, lekaslah menyimpan tugas-tugas penting yang tengah dikerjakan begitu tampilan muncul kembali. Pasalnya, potensi terjadinya ciri ke-4 di bawah sangat besar.
4.       Komputer mengalami restart sendiri, dan umumnya ketika menyala kembali, tampilan tak akan muncul di layar. Kalau muncul pun, mungkin komputer akan mengalami ciri ke-1 di atas.
5.       Komputer gagal booting, tertahan pada layar tampilan motherboard.
6.       Komputer dapat booting, namun dengan tampilan-tampilan pada layar, baik icon, menu, dan lainnya yang terlihat lebih besar dan kasar dari biasanya. Hal ini biasanya terjadi karena driver VGA card yang mengalami kerusakan. Kita boleh coba menginstal ulang driver tersebut melalui CD bawaan yang diperoleh ketika membeli VGA card. Namun perlu diingat juga, salah satu penyebab rusaknya driver ialah VGA card yang bekerja tidak normal. Dan jika benar demikian, instal ulang driver hanya bersifat memulihkan sementara waktu, tetapi itu tidak akan mengatasi atau mencegah rusaknya hardware VGA card.
Demikianlah ciri-ciri dari kerusakan VGA card. Adapun solusi yang dapat dilakukan ialah ganti yang baru, atau sekiranya bila komputer hanya dibutuhkan untuk pekerjaan ringan, misalkan mengetik dokumen, VGA card dapat dilepaskan, dan komputer tetap dapat menyala dengan VGA onboard—atau VGA bawaan motherboard. Kita cukup menjalankan CD bawaan dari motherboard, lalu instalkan driver dari VGA onboard tersebut.
Berapa lama umumnya sebuah VGA card mengalami kerusakan? Relatif. Kerusakan umumnya juga bisa disebabkan oleh pasokan listrik yang tidak stabil. Ada VGA yang sanggup bertahan lebih dari tujuh tahun, ada yang tak sampai tiga bulan saja mengalami nasib nahas. Coba saja melakukan klaim garansi, karena umumnya hardware-hardware komputer memiliki garansi selama satu tahun.

Friday, January 22, 2016

Review Printer HP Deskjet Ink Advantage 2520hc All in One



Tak terpungkiri, dalam mempertimbangkan membeli sebuah produk elektronik, terkadang berdasarkan data spesifikasi saja kurang meyakinkan, karena kita juga berharap produk bersangkutan diimbangi dengan kinerja sekaligus ketahanan yang memadai, dan kita butuh opini dari yang sudah menggunakannya secara langsung. Di sini, kita akan me-review sebuah produk printer keluaran perusahaan HP, dengan type Deskjet Ink Advantage 2520hc All in One atau yang lebih seringnya hanya disebut secara singkat menjadi Deskjet 2520hc, berdasarkan hasil uji coba langsung yang telah dilakukan selama kurang lebih 4 bulan.


Sumber: www8-hp.com

Dari segi fitur utama, sama halnya dengan sejumlah printer lain yang menyandang gelar all in one, printer Deskjet 2520hc dibekali kemampuan mencetak (print), menyalin (copy), sekaligus memindai (scan). Ukuran kertas yang didukung untuk kebutuhan copy dan scan ialah A4 atau yang lebih kecil, sedangkan untuk print ialah letter atau A4 dan yang lebih kecil. Sementara untuk type kertas, bisa untuk kertas standar, maupun kertas foto dan amplop.

Sebagai sebuah printer yang menargetkan pengguna perumahan, pada baki masuknya kertas Deskjet 2520hc telah mendukung kapasitas yang cukup banyak, yaitu kurang lebih 60 lembar untuk kertas type standar, atau 20 untuk kertas foto yang umumnya lebih tebal, dan 5 untuk amplop. Sedangkan pada baki keluarnya kertas, kapasitas yang didukung ialah 30 lembar untuk kertas standar, 10 untuk foto, dan 5 untuk amplop.

Menampung 30 lembar pada baki keluarnya kertas

Dari segi kecepatan print, HP mengklaim Deskjet 2520hc memiliki kecepatan 20 ppm (page per minute) untuk dokumen hitam-putih, serta 16 ppm untuk yang berwarna. Namun, sebenarnya ini relatif, tergantung dari tingkat kerumitan objek yang dicetak. Berdasarkan uji coba langsung, Deskjet 2520hc bisa saja memiliki kecepatan yang lebih tinggi.

Hanya saja, selama proses print, kelihatannya Deskjet 2520hc mengeluarkan suara yang lumayan bising. Meskipun demikian—meskipun bising—printer keluaran HP yang memiliki masa garansi hingga 3 tahun ini memiliki kinerja yang sangat baik dan akurat dalam menarik kertas, di mana tidak akan terjadi masalah seperti tersangkutnya kertas, atau hasil cetak yang miring. Dan ketika sesekali dalam proses cetak kita hendak menghentikan atau membatalkannya, kita dapat langsung menekan tombol Cancel pada panel kontrol yang tersedia, maka Deskjet 2520hc akan segera merespons untuk menghentikan proses. Berbeda dari sejumlah printer lain yang mungkin langsung mengalami hang dengan kertas yang tersangkut di dalam mesin.

Pada bagian scan, Deskjet 2520hc dibekali kemampuan untuk menghasilkan kualitas foto digital hingga 1200 dpi (dot per inchi). Namun, untuk penggunaan standar, kurang disarankan bagi Anda untuk menggunakan opsi tertinggi tersebut, karena proses scan akan menjadi lumayan lambat. Jadi, cukup memilih kualitas 200 dpi, 300, atau 600. Ketika pertama penulis coba melakukan scan dengan kualitas 200 dpi, hasilnya terlihat sedikit kasar. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan memperbaiki letak objek, scan ulang dengan dpi yang lebih tinggi, atau edit melalui berbagai software pengedit foto.

Persiapan scan


Hal menarik lain yang ada pada bagian scan, Deskjet 2520hc telah dibekali software bawaan dalam bentuk sebuah CD yang tergolong memiliki banyak fitur, di mana kita dapat menemukan sejumlah menu seperti brightness maupun contrast, rotate, crop, dan masih banyak lagi. Jadi, kalaupun komputer kita belum dibekali software pengedit foto, software bawaan dari Deskjet 2520hc telah menyediakan fitur yang cukup lengkap.

Sementara bila difungsikan untuk copy, Deskjet 2520hc dibekali kemampuan untuk menyalin objek dalam citra hitam-putih, maupun berwarna. Untuk kepentingan menyalin objek menjadi banyak (lebih dari 1), kita dapat mempersingkat waktu pemindaian dengan memencet tombol pada panel beberapa kali sekaligus (maksimal 19x), sehingga begitu sekali melakukan pemindaian, objek yang berhasil diperoleh dapat langsung dicetak menjadi beberapa lembar sekaligus tanpa harus kembali terus mengulang proses pemindaian.

Mengatur fitur copy dari panel kontrol


Untuk masalah tinta—informasi yang semestinya paling dibutuhkan calon pembeli—Deskjet 2520hc menggunakan dua jenis kartrid, yaitu sebuah kartrid khusus untuk tinta hitam (HP 46 Black), dan sebuah kartrid 3 warna (HP 46 Tri-color). Dengan harga per kartrid orisinal sekitar 90-105 ribu, kita sudah dapat mencetak lebih dari 1.500 lembar dokumen/foto dengan hasil yang sangat bagus! Sedikit gambaran, setelah pemakaian sekitar 4 bulan dan mencetak 300-an lembar dokumen/foto, sisa tinta pada kartrid adalah seperti yang terlihat pada capture di bawah.

Level tinta


Teknologi mencetak yang dimiliki Deskjet 2520hc tergolong hemat tinta bila dibandingkan dengan sejumlah printer di kelasnya, sekalipun tanpa harus kita melakukan modifikasi yang menjadikannya sebagai printer dengan tinta tabung non orisinal yang umumnya memiliki risiko bocornya slang, keringnya tinta, sekaligus turunnya kualitas cetakan. Dari segi konsumsi daya, printer HP bersertifitasi Energi Star ini juga hanya mengonsumsi daya maksimal 10 watt ketika tengah bekerja, 2.3 watt bila dalam mode standby, 1.3 mode sleep, atau 0.3 dalam mode off. Dan apabila sesekali printer ini mungkin lupa dimatikan, dengan setting default, Deskjet 2520hc memiliki kemampuan auto off setelah 2 jam.

Slot kartrid di balik badan printer


Dari segi ketahanan, Deskjet 2520hc sanggup untuk mencetak 1.000 lembar kertas per bulan, berdasarkan data Duty Cycle. Namun, nilai yang direkomendasikan agar printer tetap awet adalah 300-400 lembar per bulan, yang berarti—meskipun dibekali masa garansi yang panjang, serta konsumsi tinta dan daya yang hemat—tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai alat usaha percetakan, selain perumahan/perkantoran.

Bagi Anda yang tertarik, Deskjet Ink Advantage 2520hc All in One hanya dibanderol 1.3 juta rupiah, sudah termasuk 2 buah kartrid (1 HP 46 Black dan 1 HP 46 Tri-color) yang berarti printer itu sendiri hanya seharga 1.1 juta rupiah. Namun, mengenai harga dan ketersediaan kartrid bawaan adalah tidak mutlak dan tergantung si penjual serta promosi tertentu. Sebagai contoh, penulis sendiri mendapatkan Deskjet 2520hc versi promosi, di mana terdapat lagi bonus 2 buah kartrid HP 46 Black (total: 3 HP 46 Black dan 1 HP 46 Tri-color) yang memungkinkan untuk mencetak kurang-lebih 5.000 lembar!

Kemasan versi promosi memiliki desain tambahan yang menampilkan tambahan 2 buah kartrid HP 46 Black


Demikianlah akhir dari review ini. Overall, selama uji coba kurang-lebih 4 bulan, Deskjet 2520hc tidaklah mengecewakan! Bagi yang masih membutuhkan perbandingan lain, disarankan untuk coba mencari informasi produk HP Deskjet Ink Advantage 2135 All in One yang hanya seharga 689 ribu rupiah. Namun, perbedaan spesifikasi tentu akan ada dan penulis mustahil memahaminya secara detail untuk dijelaskan di sini. Pepatah berbunyi, beda harga, beda kualitas barang!

HP Deskjet Ink Advantage 2520hc All in One

Friday, January 8, 2016

Hati-Hati Beli Flashdisk yang Menghipnotis

Dewasa ini, banyak dari kita yang akrab menggunakan flashdisk dalam berbagai kepentingan menyimpan data, menikmati video/audio, atau memindahkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Di pasaran, flashdisk juga memiliki beragam pilihan, dari merek, tipe, kapasitas, hingga yang menawarkan berbagai bentuk unik.

Bila diperhatikan, umumnya kapasitas dari sebuah flashdisk modern—dari vendor mana pun—berlaku kelipatan, seperti: 2 GB; 4 GB; 8 GB; 16 GB; 32 GB; 64 GB, dan seterusnya. Menyikapi kebiasaan sejumlah vendor dalam menghadirkan ragam pilihan kapasitas flashdisk yang seakan disepakati bersama, sejumlah vendor nakal justru mengambil kesempatan untuk menghadirkan seri produk yang memiliki nama dengan embel-embel angka 128 (kelipatan dari 64), yang secara sepintas membuat calon pembeli terkecoh dan mengira kapasitas yang ditawarkan adalah sebesar 128 GB! Faktanya, kapasitas yang disediakan justru hanya 128 MB, atau bahkan tidak mencapai ¼ GB!

Tak jauh berbeda dari strategi penentuan harga dalam berjualan yang menghipnotis. Misalkan sebuah produk yang hendak dijual seharga 1.000.000 rupiah, tetapi mencantumkannya sebagai 999.900 rupiah. Kurang 100 rupiah saja, calon pembeli tersugesti, produk itu hanya seharga sembilanratusan ribu rupiah, tidak mencapai tujuh digit, sangat murah! Bedanya, pada kasus flashdisk yang menghipnotis, yang ditanamkan sugesti tidak sekadar pada harga yang tercantum, tetapi juga kapasitas.

Mengira sebuah flashdisk memiliki kapasitas 128 GB—atau hampir setara dengan komputer-komputer tahun 2005-2006 yang umumnya dibekali HDD 160 GB—jelas kalau flashdisk itu masih tersebut murah bila mencantumkan harga 400.000 rupiah. Namun, si flashdisk yang menghipnotis umumnya hanya dibanderol seharga 20.000 sampai 50.000 rupiah. Jelas saja, calon pembeli yang kurang menyadari perbedaan MB dan GB akan langsung tertarik tanpa berpikir panjang. Padahal, mengasumsikan sebuah flashdisk 8 GB itu dapat dibeli dengan harga hanya 40.000 – 70.000 rupiah, jelas flashdisk di bawah ¼ GB yang dijual seharga 20.000 – 50.000 adalah sangat mencengangkan!

Ucap kasarnya, flashdisk itu tak lebih baik dari sebuah CD seharga 3.000 rupiah yang sanggup menampung data hingga 700 MB!