Sunday, January 22, 2012

Tahun Baru Internasional, Shio Belum Berganti

Tahun Baru Internasional, Shio Belum Berganti

Oleh: Lea Willsen


SHIO masih belum berganti. Tetapi begitu memasuki 2012 saja, sudah banyak masyarakat Indonesia yang salah paham mengira kalau tahun kelinci telah berganti tahun naga. Kesalahpahaman demikian juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Apa itu "shio"? Di Indonesia, kita sering menyebut shio sebagai zodiak versi China. Shio adalah dua belas binatang suci dari tradisi China--dengan urutan; tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi--yang menjadi simbol tahun, bulan, dan waktu berdasarkan kalender lunar. Misalkan tahun tikus, berganti tahun kerbau, kemudian macan, dan seterusnya sesuai urutan kedua belas simbol shio yang akan selalu berputar/berulang.

Perlu ditegaskan sekali lagi, siklus shio bergerak berdasarkan kalender lunar, bukan kalender internasional. Pada dasarnya shio adalah tradisi dari China, maka pergantian tersebut juga semestinya mengikuti pergantian tahun Imlek (Tahun Baru Imlek). Biasanya jatuh antara akhir Januari atau awal Februari kalender internasional. Tahun ini jatuh pada 23 Januari.

Sayangnya, banyak yang mengira dengan telah bergantinya tahun internasional, berarti shio juga telah ikut berganti. Kartunis, penulis, beberapa di antaranya 'kejar-kejaran' menciptakan karya dengan tema pergantian shio. Tidak sedikit juga masyarakat meng-update status dengan tema serupa di berbagai situs jejaring sosial. Hal tersebut tidak hanya terjadi pada masyarakan pribumi, tetapi masyarakat muda keturunan Tionghoa sendiri pun 'latah'.

Mungkin tak ada yang perlu disalahkan. Kaum muda keturunan Tionghoa banyak yang telah dibesarkan dan diperkenalkan lebih pada berbagai tradisi Indonesia daripada tradisi tanah leluhur dari China. Hidup dan besar dengan status warga negara Indonesia, tentu tak heran bila masyarakat muda keturunan Tionghoa lebih mengenal budaya negara sendiri.

Hanya saja, bukan masalah perlu atau tidaknya keturunan Tionghoa belajar mengenal tradisi dari tanah leluhur, tetapi lebih pada pentingnya memahami suatu pengetahuan, agar tidak terjadi salah kaprah seperti yang selama ini terlanjur meluas dan berlanjut. Bicara soal perlu atau tidak--tanpa membeda-bedakan suku--tradisi belahan Bumi mana pun--misalkan sejarah Jepang, mitos Yunani, dan lainnya--semuanya boleh dipelajari. Segalanya adalah pengetahuan yang berharga.

Seperti kata seorang teman yang berasal dari keturunan Jawa, bahasa, budaya, serta tradisi dari berbagai negara adalah suatu seni yang menjadi penghubung beragam keunikan serta perbedaan. Melalui bacaan, bahkan terkadang sekadar mendengarkan lagu kesukaan dari negara lain, banyak pengetahuan yang sesungguhnya dapat diperoleh.

Mitos Dua Belas Shio

Berdasarkan mitos, pada masa lalu Sang Khalik menyelenggarakan sebuah kompetisi menyeberangi sungai untuk para binatang, dengan tujuan memilih satu pemenang utama untuk dijadikan pemimpin dari peserta lain yang nantinya akan dijadikan satu kelompok binatang suci yang menyimbolkan tahun, bulan, dan waktu dari kalender lunar.

Semula dipercaya bahwa kucing dan tikus yang kini bermusuhan dulunya adalah dua jenis binatang yang akur. Kucing mengabarkan kompetisi tersebut kepada tikus. Namun begitu tibanya hari kompetisi, tikus pergi begitu saja meninggalkan kucing yang masih tertidur pulas. Dan dengan menumpang pada punggung kerbau yang kuat, tikus melompat ke depan begitu mendekati garis finis, kemudian dianggap sebagai pemenang utama yang berhak menjadi pemimpin.

Lestarikan Mitos

Dewasa ini, mitos sering tidak sejalan dengan kehidupan modern. Bahkan, kadang mitos juga terkesan seperti sebuah dongeng yang bertujuan mengantarkan anak pada alam tidur. Akan tetapi, perlu juga disadari, bangsa mana pun memiliki kewajiban untuk melestarikan mitos. Berdasarkan kesadaran tersebut, tercipta juga berbagai situs raksasa seperti Wikipedia (www.wikipedia.com) yang khusus mengarsipkan berbagai mitos, tradisi, pengetahuan umum yang tersedia dalam berbagai bahasa. Di sisi lain, mitos juga telah menginspirasi berbagai seniman untuk menciptakan karya-karya berkualitas yang kemudian ‘meroketkan’ nama empunya.

Sebut saja makhluk mitos, phoenix (hong) yang telah diangkat dalam berbagai cerita terkenal, termasuk cerita Harry Potter karya JK Rowling. Juga nama-nama lain yang diangkat dari mitos; pegasus (kirin), naga (liong), Gilgamesh, Apollo, Thanatos, dan lain sebagainya. Semua adalah makhluk/tokoh dari berbagai mitos yang telah banyak menginspirasi.

Akhirnya, kalau pun mitos sekadar sesuatu yang belum tentu benar-benar ada, setidaknya mitos tetap bagian dari warisan dunia yang sepatutnya dilestarikan. Jangan sampai kekeliruan atau kesalahpahaman merusak mitos itu sendiri. Pergantian tahun internasional tak ada kaitannya dengan pergantian shio. Dalam setahun kalender internasional, bisa saja terdapat dua shio berbeda--awal tahun dan akhir tahun--karena shio baru akan berganti pada Tahun Baru Imlek.

Awal Januari, 2012

No comments:

Post a Comment

Silakan centang "Notify me" agar Anda memeroleh pemberitahuan.