Sejumlah fitur baru selalu mempermanis sejumlah smartphone flagship berbagai merek, sebut saja Samsung GALAXY S7 atau S7 Edge, di mana salah satu fitur yang cukup menjadi perhatian dunia ialah Always-on Display (AoD). Fitur itu sendiri memungkinkan pengguna untuk melihat jam dan tanggal, maupun mengecek notifikasi langsung dan kapan saja, sekalipun dalam mode sleep.
Tak terpungkiri, fitur itu pun membuat banyak pengguna smartphone merek atau tipe lain mengidamkan fitur tersebut akan dapat difungsikan pada perangkat mereka yang bukan salah satu dari Samsung GALAXY S7 maupun S7 Edge. Menyadari hal itu, sejumlah pengembang aplikasi pun menjawab tantangan tersebut dengan diciptakannya aplikasi pendukung yang memungkinkan untuk menggunakan AoD pada perangkat-perangkat lainnya. Aplikasi yang umumnya sangat mudah ditemukan pada Google Play tersebut juga dimanfaatkan oleh para blogger untuk menerbitkan tutorial-tutorial yang berhubungan.
Namun, benarkan antara AoD bawaan S7/S7 Edge dengan yang ditawarkan sejumlah aplikasi pihak ke tiga itu cara kerjanya sama? Sebelum para pengguna smartphone menginstal aplikasi bersangkutan, perlu kita pahami beberapa hal penting berikut:
1. Beberapa aplikasi pihak ketiga memang memiliki cara kerja yang sama seperti fitur AoD pabrikan. Namun, beberapa yang lain tidak, dan berpotensi memicu kerusakan layar, atau konsumsi daya yang berlebihan. Untuk itu, tidak dapat sembarangan memilih aplikasi yang direkomendasikan blogger atau anggota forum tertentu, sebelum mengetahui cara kerjanya aman atau tidak.
2. Pada S7/S7 Edge, pengembang membekali perangkat sejumlah fitur lain agar AoD dapat berjalan tanpa mengganggu kestabilan perangkat, misalkan dukungan layar Super AMOLED yang minim konsumsi daya, opsi penghematan daya (Smart Power Saving), hingga kemampuan automatis mematikan AoD apabila dimasukkan ke dalam saku. Apabila tidak dibekali fitur-fitur di atas, sangat berisiko untuk memaksa perangkat menjalankan AoD dari aplikasi pihak ketiga.
3. Ketika layar S7/S7 Edge menampilkan data pada mode AoD, jumlah warna terbanyak yang digunakan hanyalah delapan warna, dengan latar hitam, sehingga fitur tersebut diklaim hanya mengambil 1% daya baterai per hari. Ketika AoD dipraktikkan pada perangkat lain dengan bantuan aplikasi pihak ketiga, mungkin akan jauh lebih memboros daya. Anda mengira layar Anda sudah dalam mode sleep pada umumnya, namun sebenarnya layar tersebut hanya menampilkan warna hitam yang pekat, terus menyala selama 24 jam dan membutuhkan daya yang besar. Masalah ini teratasi dengan adanya dukungan layar jenis Super AMOLED atau minimal AMOLED, namun menjadi masalah memprihatinkan untuk perangkat yang menggunakan layar jenis lain.
Dengan penjelasan terkait tiga hal di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak semua smartphone cocok untuk menggunakan fitur AoD. Setidaknya, pengguna harus memastikan terlebih dulu apakah aplikasi pihak ketiga yang akan digunakan memiliki menu yang lengkap untuk menggunakan AoD layaknya kemampuan S7/S7 Edge. Pastikan juga smartphone bersangkutan telah dibekali layar jenis Super AMOLED atau AMOLED.