Sunday, December 27, 2015

Harga VS Kualitas USB Hub



Tak terpungkiri, semakin banyaknya berbagai gadget yang mengandalkan metode transfer data dengan kabel jenis USB, beberapa di antara kita mungkin merasa sangat kekurangan USB port pada komputer/laptop, terlebih untuk yang mengalami kerusakan port USB pada salah satu atau beberapa di antara yang ada.

Mengatasi kurangnya port USB, banyak dari kita yang mencoba membeli sebuah benda yang disebut USB hub, di mana fungsinya tak lain ialah menggandakan port yang ada agar dapat digunakan oleh lebih banyak gadget atau device, semisal smartphone, tablet, audio player, hingga mouse, printer, speaker, harddisk eksternal, modem, atau sekadar flashdisk.

USB hub itu juga memiliki banyak merek, harga, serta jenis, semisal ada yang dapat menggandakan satu slot menjadi empat slot, tujuh slot, bahkan sepuluh slot! Ada pula yang dilengkapi indikator, tombol on/off, hingga adaptor tambahan.

Banyaknya opsi dalam membeli sebuah USB hub, praktis banyak juga dari kita yang cenderung berfokus pada yang paling murah, dan paling menguntungkan dari jumlah port yang tersedia. Hanya saja—sayangnya—justru banyak dari kita kurang memahami risiko di balik salah memilih USB hub. Satu hal yang pasti, meskipun dengan harga yang bersaing, tidak semua USB hub memiliki kualitas yang baik. Tak jarang dijumpai USB hub yang memiliki empat atau tujuh dan sepuluh port, tetapi ketika dicolokkan sejumlah gadget pada port tersebut, banyak yang tidak terbaca dengan baik pada komputer/laptop, sebagian kontak-kontak—sebentar terbaca dan sebentar tidak—bahkan ada juga yang justru berpotensi merusak gadget bersangkutan.

Bayangkan saja ketika Anda membeli sebuah harddisk eksternal seharga enam atau tujuh ratus ribu, karena tergiur oleh Usb hub abal-abal yang hanya seharga duapuluh lima ribu, pada akhirnya benda yang mahal justru dirusak oleh benda yang murah. Anda mungkin menyesal, dan jika tahu, Anda pasti lebih teliti dalam memilih Usb hub meskipun dengan harga yang lebih mahal. Kemungkinan lain, Anda akan menjadi kapok dan tak akan pernah menggunakan USB hub apa pun lagi, meskipun pengalaman buruk Anda tentu tidak mewakili semua produk USB hub yang beredar di pasaran.

Penulis sendiri juga sempat memiliki pengalaman salah membeli USB hub, karena tergiur oleh harga murah yang ditawarkan, sekitar tigapuluhan ribu. Setelah beberapa hari menggunakan benda tersebut, bukan tidak dapat berfungsi, tetapi kecepatan yang diperoleh justru menjadi menurun drastis dari yang semestinya. Padahal penulis hanya menggunakannya untuk transfer data pada flashdisk yang tergolong perkara sederhana. Dan entah hal buruk apa yang akan terjadi bila penulis menggunakannya untuk hal yang lebih penting, seperti memasangkan printer, harddisk eksternal, atau speaker.



Tak kapok dengan USB hub pertama—dan karena memang sangat membutuhkan port tambahan—penulis membeli produk lain lagi yang seharga empatpuluhan ribu. Apa yang terjadi dengan produk kedua? Penulis sempat merasa senang, karena USB hub yang kedua ternyata memiliki kecepatan yang cukup stabil—diklaim pada kemasan sanggup mencapai 480 Mbps! Tetapi, masalah pun muncul di mana ketika dipasangkan smartphone BlackBerry, pada komputer justru tidak dapat terkoneksi secara baik. Sebentar terbaca dan sebentar tidak. Kesimpulannya, penulis kembali salah memilih produk.

USB hub yang dibanderol harga murah sebenarnya bukan tidak dapat bekerja, tetapi pada dasarnya memang diciptakan untuk kebutuhan yang mendasar, seperti transfer data flashdisk, card reader, atau yang sejenisnya. Dan ketika kita membutuhkan port yang memungkinkan untuk pekerjaan berat, seperti menghubungkan printer atau harddisk dan smartphone, tentu mustahil produk-produk murah tersebut dapat bekerja secara maksimal.

Masalah umumnya terjadi pada pasokan listrik yang kurang, kabel tipis, sementara perangkat yang terhubung membutuhkan pasokan listrik yang lebih besar untuk dapat bekerja secara optimal. Dalam hal ini, bagi yang membutuhkan USB hub untuk menghubungkan perangkat yang membutuhkan pasokan listrik besar, disarankan untuk memilih USB hub yang memiliki kemampuan untuk mengambil pasokan listrik tambahan melalui adaptor yang terhubung pada colokan dinding. Satu sisi USB hub terhubung pada port komputer untuk kepentingan transfer data, sisi lain USB hub memiliki kabel lain untuk menyuplai listrik tanpa melalui komputer.

Untuk USB yang beradaptor, juga memiliki banyak merek dan kualitas. Jadi, sebaiknya tidak sekadar tergiur dengan harga murah, lalu asal itu dibekali adaptor, sudah dianggap sama. Salah satu merek yang penulis kantongi sebagai referensi memilih USB hub dari seorang teknisi, ialah USB hub merek Havit. Tetapi, selain Havit, tentu masih memiliki berbagai merek lain yang sangat layak dipertimbangkan, seperti referensi yang penulis peroleh dari blog ini, tertulis merek Aten dan Targus juga berkualitas.

Opsi lain selain menggunakan USB hub beradaptor, ialah memilih USB hub berkabel tebal yang memiliki kemampuan untuk menyuplai listrik yang dibutuhkan secara langsung dari komputer/laptop. Penulis sendiri memutuskan untuk membeli USB hub merek Targus yang dibekali kabel tebal. Harganya memang lebih mahal dibanding dua produk terdahulu yang mengecewakan. Namun, hingga postingan ini dibuat—di mana penulis telah menggunakan USB hub Targus selama sebulan lebih dengan menghubungkan berbagai perangkat ringan hingga berat—tidak mengalami kendala apapun!



Dari perusahaan Targus sendiri, produk serupa dengan yang dibeli penulis diklain sanggup untuk menerima berbagai gadget, dan juga memungkinkan untuk melakukan pengisian daya langsung untuk smartphone dan sejumlah audio player. Jadi, pasokan listrik sama sekali tidak menjadi masalah untuk USB hub merek Targus, selama power supply pada komputer memadai, dan baterai laptop mencukupi. Selain itu, Targus juga berani memberikan garansi satu tahun untuk produk tersebut, meskipun penulis sendiri belum memastikan akan dilakukan di mana klaim garansi tersebut, jika memang produk rusak sebelum satu tahun pembelian.

Sumber: targus.com


Sumber: targus.com


Beda harga beda kualitas. Pepatah ini berlaku di sini.
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 3:27 PM

Thursday, December 24, 2015

Menambahkan Bluetooth pada PC



Teknologi bluetooth bukan lagi menjadi hal baru, dan dewasa ini semua type laptop keluaran baru juga telah menyediakan fitur transfer data secara nirkabel, apakah itu dengan smartphone, ataupun kamera digital serta sejumlah gadget lainnya yang juga dibenamkan hardware bluetooth. Namun, satu hal yang umum, bluetooth tidak tersedia pada komputer PC rakitan. Tetapi, untuk mengatasi kekurangan tersebut, kita dapat menambahkan hardware bluetooth sendiri pada PC, dalam bentuk mini yang biasa disebut dongle, dan cukup dipasangkan pada USB port. Selain untuk PC, bluetooth dongle juga dapat difungsikan pada sejumlah laptop type lama yang belum dibenamkan fitur bluetooth.

Bluetooth dongle—atau yang juga disebut bluetooth portable—juga memiliki banyak variasi bentuk, kualitas, type, dan harga. Umumnya, harga berkisar antara 20-an ribu hingga 200-an ribu. Dan pada postingan kali ini, kita akan membahas seputar cara pemasangan serta penggunaan bluetooth tambahan pada PC rakitan. Mengenai jenis bluetooth yang digunakan, penulis hanya menggunakan type yang standar. Kendatipun demikian, sejauh ini bluetooth ini tak pernah memiliki kekurangan, walau sudah lima tahun lebih usianya. Ya, bisa dibilang bluetooth dongle satu ini cukup tahan lama dengan harga relatif murah. Namun, tentang ketahanan benda ini tentu tidaklah mutlak sesuai yang dijelaskan di sini. Berikut bentuknya:



Pertama, pasangkan bluetooth pada USB port PC. Bluetooth ini akan secara automatis terbaca sebagai hardware baru, tanpa perlu penambahan driver baik melalui media CD atau DVD. Setelah bluetooth selesai melakukan instalasi automatis, kita akan mencoba mengirimkan file dari PC ke perangkat lain terlebih dulu. Aktifkan bluetooth dari perangkat lain. Penulis menggunakan smartphone BlackBerry sebagai contoh.

Setelah bluetooth perangkat lain aktif, klik kanan pada file di PC yang ingin dikirim, pilih Send to, dan Bluetooth device.



Sebuah jendela kecil akan terbuka, menampilkan perangkat buetooth lain yang berhasil terdeteksi. Pilih bluetooth dari perangkat lain yang telah diaktifkan (smartphone BlackBerry), lalu Next.



Masih pada layar PC, masukkan nomor unik sesuka hati pada kolom yang ada jika diminta, lalu Next lagi.



Selanjutnya, perangkat lain yang akan menerima file juga akan meminta Anda memasukkan nomor unik. Masukkanlah nomor yang sama dengan yang dimasukkan pada PC. Bersamaan dengan pemberitahuan bahwa proses menghubungkan kedua perangkat telah berhasil, file akan secara automatis terkirim dan cukup klik terima pada perangkat lain.




Memasukkan nomor unik hanya dilakukan sekali saja ketika perangkat lain baru pertama hendak dihubungkan. Untuk selanjutnya, Anda cukup mengaktifkan bluetooth, lalu klik kanan pada file dan pilih menu Send to > bluetooth device, pilih perangkat yang terdeteksi, lalu terima.

Sementara untuk menerima file yang dikirim dari perangkat lain, klik kanan icon bluetooth pada taskbar komputer PC yang ada pada sudut kanan bawah layar, lalu pilih Receive a File. Sebuah jendela akan terbuka. Langsung saja kirim file dari perangkat lain, maka PC akan secara automatis menerimanya.





Selain untuk transfer file, bluetooth dongle juga dapat digunakan untuk menghubungkan smartphone sebagai modem secara nirkabel, dan sejumlah fungsi-fungsi lainnya yang berhubungan dengan fitur bluetooth.

2L, 2015
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 9:03 PM

Sunday, December 13, 2015

Menjaga Keawetan CD/DVD ROM dengan CDDTool



Tak menutup kemungkinan, beberapa dari kita mengalami masalah tombol eject dari tray atau baki CD/DVD ROM yang tidak berfungsi, sehingga tray menjadi sulit dikeluarkan maupun dimasukkan. Rasanya pasti panik, atau kesal. Namun, Anda boleh mencoba solusi dengan mengandalkan sebuah software untuk menggantikan fungsi tombol eject yang rusak.

Adalah CD Drive Tool atau CDDTool, sebuah freeware yang memungkinkan kita untuk mengendalikan tray cukup dengan beberapa kali klik. Untuk memilikinya, silakan men-download-nya langsung dari website resmi www.ingmar.dk/software.asp. Jangan kaget ketika mengunjungi website tersebut ternyata pengembang ‘hanyalah seorang biasa’. Bagaimanapun, software ini cukup powerfull dan bekerja sebagaimana mestinya!

Kalaupun Anda bukan seorang yang memiliki masalah dengan tombol tray, software gratis ini tetap bermanfaat menjaga keawetan CD/DVD ROM. Setelah instalasi, maka sebuah icon berupa huruf dari CD/DVD ROM Anda akan muncul di taskbar komputer—sudut kanan bawah monitor. Dan untuk memfungsikan CD Drive Tool, Anda cukup klik kanan pada icon, dan pilihlah Open CD Tray atau Close CD Tray. Khusus pengguna Windows di atas XP, diharapkan pelajari cara instalasi khusus yang akan dijelaskan pada paragraf terakhir nanti.




Apabila icon tidak muncul setelah proses instalasi, jalankanlah software CD Drive Tool langsung melalui foldernya yang tersimpan pada partisi C atau partisi mana pun itu Windows terinstal. Contoh: C:\Program Files\CD Drive Tool. Dan untuk kinerja yang lebih baik, kita bisa menambahkan software pada start up, yang berarti begitu komputer melakukan booting, software sudah siaga secara otomatis. Caranya, klik kanan pada icon huruf yang ada pada taskbar, pilih Restore, lalu centang Run CD Drive Tool at Start Up.



Fitur run at start up mungkin tak berfungsi di semua versi Windows, mengingat pada dasarnya software ini dibangun dan disesuaikan untuk XP. Kendati demikian, untuk fitur open/close tray, semua versi Windows di atas XP dapat memanfaatkannya. Anda cukup mengandalkan mode Compatibility untuk menginstalnya. Klik kanan pada file exe yang di-download, pilih Properties, pilih tab Compatibility, centang Run this program in compatibility mode for, dan pilih Windows XP (Service Pack 3), Apply untuk mengakhirinya. Dengan aktifnya mode compatibility, sekarang kita bisa menginstal file exe tersebut seperti biasa.



Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 2:36 PM

Entri Populer