Tuesday, July 9, 2013

Aplikasi Multi Fitur untuk BlackBerry: Advance OS and Led






Bila Anda adalah seorang pengguna ponsel cerdas BlackBerry (BB), hal paling umum yang wajib Anda ketahui ialah cara me-reboot perangkat tersebut. Ya, hal tersebut dikarenakan ponsel BB kerap berhadapan pada masalah hang atau reaksi lambat setelah beberapa hari pemakaian, dan hanya akan teratasi setelah pengguna me-reboot ponsel cerdas tersebut. Untuk BB yang memiliki tombol fisik, tentu bukan menjadi masalah, karena kita dapat menggunakan tombol ALT+aA+Delete. Sementara untuk BB layar sentuh yang tidak memiliki tombol fisik, sedikit sulit, karena biasanya kita harus cabut baterai atau menginstal aplikasi reboot yang tidak gratis—trial version—dengan sejumlah fitur yang masih dibatasi oleh pengembang.
Postingan kali ini Art Dimension akan memperkenalkan kepada Anda sebuah aplikasi yang sangat bagus. Aplikasi ini bernama Advance OS and Led. Dari namanya sedikit banyak tentu kita dapat menebak kalau fungsi dari aplikasi ini pasti berhubungan dengan led. Benar, pada dasarnya aplikasi ini memang dikembangkan untuk bekerja dalam mengubah warna nyala led pada BB. Namun, aplikasi ini juga dapat disebut sebagai aplikasi yang multi fitur. Selain bekerja mengatur warna led, Advance OS and Led juga dapat difungsikan sebagai aplikasi reboot, pop-up, flashlight, screenshot, battery display, dan masih banyak lagi.



Cukup menginstal sebuah aplikasi Advance OS and Led, maka Anda dapat dengan sesuka hati mengatur warna led pemberitahuan BBM, SMS, FB, Twitter, email, dan sebagainya. Selain itu—dikarenakan multi fitur—Anda juga dapat lebih menghemat ruang memori penginstalan dengan menghapus aplikasi-aplikasi dengan fitur seperti reboot, screenshot, flashlight, yang telah tersedia pada Advance OS and Led.



Pertimbangan lebih lanjut, beberapa pengguna BB mungkin ragu menginstal aplikasi ini karena takut fitur pengubah warna led akan berpengaruh pada keawetan perangkat. Namun Anda tak perlu khawatir, karena setiap fitur yang tersedia dalam aplikasi ini dapat diatur akan diaktifkan atau tidak. Bila Anda tak ingin memfungsikan fitur pengubah warna led, sementara Anda ingin memfungsikan fitur lainnya, maka Anda cukup menonaktifkan satu fitur pengubah warna led, dan fitur-fitur lainnya pun akan tetap bekerja dengan baik.
Secara keseluruhan, penulis pribadi memberi aplikasi ini lima bintang. Bagi Anda yang tertarik untuk mencobanya, silakan unduh di AppWorld. Size dari aplikasi ini juga tergolong ringan.



2L, 2013
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 9:42 PM

Sunday, July 7, 2013

50 Trik Modifikasi Blogger-Blogspot


Penulis : Lea Willsen
No. Id. Elex : 121131037
ISBN / EAN : 9786020213309 / 9786020213309
Jumlah Halaman : 224
Berat Buku : 250 gram
Dimensi( pxl ) : 210 mm x 140 mm
Published Date : Rabu, 26 Juni 2013
Harga: Rp 52.800



Sinopsis
 
Buktikan Anda adalah blogger kreatif yang menguasai ragam trik profesional dalam menciptakan sebuah blog yang keren! Melalui sejumlah tutorial bergambar dan puluhan video demo beserta kode-kode HTML yang disediakan dalam CD Bonus yang menyertai buku ini, Anda akan step by step diarahkan untuk mempelajari cara terbaik dalam memodifikasi Blogger.
Menanamkan sepuluh—bahkan lebih—background sekaligus dalam sebuah blog, fitur-fitur canggih seperti video player, chatbox, rate, like/dislike pada entri, serta membangun sebuah komunitas untuk menampung para fans, tidaklah menjadi hal mustahil! Jangan heran juga ketika sebuah blog dapat memberi salam "selamat datang" kepada visitor, kemudian memutarkan sebuah lagu secara otomatis. Temukan jawabannya dalam 50 Trik Modifikasi Blogger/Blogspot!
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 1:54 PM

Monday, July 1, 2013

Kisah Mantan Pecandu Obat Terlarang



Kisah Mantan Pecandu Obat Terlarang
Oleh: Lea Willsen.
“Hidup menjadi tak terkontrol. Seharusnya saya bersedih, ketika teman jatuh dari tangga karena ulah saya. Lah, saya justru menertawakannya! Dan bukan meminta maaf, malah saya tendang lagi dia...”
Sobat muda, sebait kalimat yang Anda baca di atas bukanlah kalimat dari sebuah cerpen, melainkan cerita seorang teman kepada penulis pada suatu malam, tentang dirinya di masa lalu, ketika sedang dalam kondisi fly akibat mengonsumsi obat terlarang.
Dewasa ini, kita semua tahu, obat terlarang bukanlah sesuatu yang baik untuk dikonsumsi. Selain dapat merusak mental dan masa depan, dari segi kesehatan juga akan berpengaruh negatif, bahkan berakhir dengan melayangnya nyawa! Tentu, bukan sekali dua kali saja kita pernah melihat atau membaca peringatan-peringatan agar menjauhi obat terlarang, baik melalui buku, internet, televisi, koran, selembaran, ataupun mendengarnya secara langsung dari orang-orang terdekat kita. Namun, angka pecandu obat di Indonesia masih saja memprihatinkan. Berdasarkan hasil penelitian Badan Narkotika Nasional Pusat dan Universitas Indonesia pada 2011, sekitar 3,8 juta jiwa atau 2,2% dari jumlah penduduk Indonesia adalah pecandu narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba). Peringatan-peringatan yang disebutkan tadi pun (seakan) diragukan oleh para pecandu obat.
Apa sebenarnya yang telah mendorong keinginan seseorang untuk coba mengonsumsi obat terlarang, tanpa menghiraukan atau merasa takut terhadap efek sampingnya? Pada kesempatan kali ini­-agar segalanya lebih jelas sesuai dengan fakta­-penulis telah mempersiapkan satu bagian wawancara bersama seorang narasumber yang merupakan mantan pecandu obat. Dia adalah seorang yang spesial! Mengapa? Memang benar, tak sedikit individu yang menjadi pecandu obat, sebagian juga mampu sembuh kembali, tetapi sangat sedikit yang bersedia berbagi kisah untuk kita semua, sekali pun penulis telah berulangkali menjelaskan bahwa identitas narasumber tak akan dipublikasikan.
Silakan membaca kisah narasumber kita­-dimulai dari pertama mengenal obat terlarang, hingga bagaimana kemudian sanggup melepaskan diri kembali­-yang tentunya akan menginspirasi serta memberi manfaat positif untuk kita renungkan.
+Saya sangat salut serta berterima kasih, Anda telah bersedia meluangkan waktu Anda untuk menjadi narasumber dan membagikan pengalaman hidup Anda. Anda kini berusia berapa?
-Sekarang usia saya 55 tahun.
+Terdapat berbagai macam obat-obat terlarang yang beredar. Obat terlarang seperti apa yang dulu Anda konsumsi?
-Lexotan, pil BK, rohypnol, morphin, kokain dan juga ekstasi...
+Anda mulai mengonsumsinya di usia ke berapa? Mengapa? Karena ajakan teman, atau berbagai faktor lain yang mungkin membuat Anda menjadikan hal tersebut sebagai suatu pelarian atau pelampiasan?
-Saya mulai mengonsumsinya di usia 19, Selain ajakan teman juga karena broken home, dan yang terparah adalah broken heart.
+Bila sekarang kembali diingat-ingat, adakah hal-hal negatif tertentu yang telah pernah Anda lakukan tanpa sengaja, selagi dalam pengaruh obat? Jika pernah, apa akibatnya?
-Banyak hal negatif yang telah saya lakukan akibat pengaruh obat tersebut, seperti berkelahi, mencuri dan juga mengganggu orang sekitar.
+Bagaimana sikap keluarga Anda-­seperti orangtua dan saudara­-menanggapi kenyataan bahwa Anda saat itu telah menjadi seorang pecandu obat? Mereka marah, sedih, dan bersama-sama menasihati/mendukung Anda untuk berubah?
-Saat itu, keluarga saya bukan menasihati, malah mengusir saya dari rumah. Hal inilah yang kemudian membuat saya semakin bebas mengonsumsi obat terlarang.
+Sebagian obat demikian memiliki harga jual yang selangit. Dari segi keuangan, pernahkah Anda menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan membeli obat-obat demikian? Bila pernah, apa yang Anda lakukan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut?
-Sangat sering... Biasanya kami berkelompok dan saling berbagi atau mencari bos agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Bila sudah terpepet apa pun akan saya lakukan seperti menipu, bahkan mencuri dan memeras orang.
+Secara fisik, pernahkah Anda merasa sakit, sengsara, atau sebagainya akibat ketergantungan terhadap obat demikian? Bisa diceritakan?
-Secara fisik sudah pasti saya merasakan kesengsaraan yang hebat, ketika saya tak dapat mengonsumsi obat-obat tersebut. Rasanya seperti seluruh sendi ditusuk oleh jarum, otak menjadi tak dapat berpikir panjang. Bahkan timbul juga keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Berpikir bahwa lebih baik mati bila tak dapat mengonsumsi obat tersebut. Ini disebut sakao (sakit karena obat).
+Berapa tahun Anda menjadi pecandu? Lalu, apa yang kemudian memotivasi Anda untuk berubah?
-26 tahun saya menjadi pecandu. Saya mulai ingin berubah semenjak ibu saya meninggal dan saya bertemu dengan seorang biksu yang sabar dan tekun memberi nasihat kepada saya.
+Metode penyembuhan seperti apa yang ditempuh? Sulit?
-Saya berobat dengan masuk ke RSKO Fatmawati-­biaya sepenuhnya ditanggung oleh biksu-­dilanjutkan dengan metode semedi yang juga dibimbing oleh biksu. Soal kesulitan..., sungguh minta ampun sulitnya! Saya yakin bila pada saat itu tidak dibantu dengan kasih sayang dan kesabaran yang tiada tara dari suhu (panggil saya kepada biksu tersebut), saya pasti terjerumus kembali.
+Di saat Anda sedang berusaha untuk terbebas dari obat-obat terlarang, pernahkah ada orang-orang tertentu­-misalkan teman sesama pecandu-­yang masih terus menggoda Anda untuk tidak berhenti? Bila pernah, apa yang Anda lakukan menanggapi hal itu?
-Saya bersyukur, karena setelah terbebas dari obat-obatan, saya dibawa ke tempat yang agak terpencil hingga saya putus kontak dengan teman-teman pecandu saya. Sampai terakhir ketika suhu meninggal, saya baru kembali ke Jakarta, dan... ternyata banyak teman pecandu yang sudah meninggal akibat OD (over dosis)! Beberapa yang masih hidup mengajak saya sekadar pergi dugem, tapi tidak saya tanggapi, mengingat betapa sengsaranya saya ketika menjalani proses penyembuhan. Selain itu, saya juga harus menghargai upaya almarhum suhu yang telah begitu baik, tulus dan sabar agar saya dapat kembali ke jalan yang benar.
+Kini, tentu Anda sudah sembuh. Apa hikmah terbesar yang Anda peroleh dari semua kejadian itu?
-Hikmah terbesar adalah akhirnya kini saya telah berumah tangga, dan tidak minder lagi dalam bermasyarakat.
+Pertanyaan terakhir. Terkait topik yang kita bahas, adakah saran atau pesan yang ingin Anda sampaikan kepada adik-adik remaja yang membaca kisah Anda ini?
-Saran dan pesan saya, jangan pernah mencoba obat/zat adiktif apa pun alasannya! Dan kepada orangtua, berilah kasih sayang kepada anak kalian, serta perhatikanlah tingkah laku anak-anak kalian sebelum terlambat. Terima kasih!
Sobat muda, demikianlah akhir dari wawancara bersama narasumber kita. Jangan coba-coba mengonsumsi obat terlarang! Setiap kita akan mencoba suatu hal baru, mungkin kita selalu memiliki alasan yang kuat. Tetapi dalam hal terkait obat terlarang, sekali kita telah kecanduan, maka untuk sembuh kembali bukanlah persoalan mudah. Bentengilah selalu diri kita dengan keyakinan terhadap agama­agama apa pun itu.
Untuk para orangtua, seperti yang disampaikan oleh narasumber kita, berilah kasih sayang kepada anak Anda. Bila Anda berpikir bahwa sikap anak Anda sudah tak tertolong lagi dan sepantasnya ditelantarkan, maka kesalahan terbesar adalah sebenarnya Anda masih belum memahami bagaimana cara mengasihi anak Anda dengan benar. Beberapa anak mungkin memerlukan perhatian ekstra. Itu adalah tantangan untuk Anda sebagai orangtua. Semoga!
* Awal April 2012
Muat di Harian Analisa
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 1:58 PM

Entri Populer