Sunday, June 17, 2012

All in 1 Converter



Anda ingin mengubah (convert) sebuah format file ke format file yang lain? Tenang saja, tak peduli itu berupa file teks, dokumen, ebook, archive, image, audio, video, dan berbagai file lainnya, Anda cukup mengandalkan sebuah situs converter all in 1, tanpa software tambahan apa pun. Situs tersebut bernama Online Convert.

Selain untuk mengconvert file dari HDD atau ruang penyimpanan lainnya, dengan mengandalkan situs Online Convert, Anda juga dapat langsung mendownload video dari Youtube, sesuai format file yang diinginkan, seperti MPEG, MP4, MP3, dan lainnya. Dari segi setting yang tersedia--seperti cut, bit rate, atau resolusi--juga tidak mengecewakan.

Baik melalui PC, laptop, tablet, ponsel, atau aplikasi Opera Mini, langsung saja kunjungi: http://www.online-convert.com/




2L
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 10:50 PM

Selamat Datang, Youtube Indonesia!



Pengguna internet mana yang tidak mengenal Youtube? Situs tersebut telah lama hadir dan menghibur kita semua, dengan milyaran video dari seluruh dunia yang dapat ditonton secara gratis. Bahkan, anak berusia 5 tahun pun mengenal Youtube! Ah, masak?! Ya, fakta itu terdapat pada keponakan penulis sendiri, yang baru duduk di bangku TK, tetapi telah cukup akrab dengan nama besar Youtube.

Tetapi, tak dapat dipungkiri, di mana cahaya berada, di sana juga bayangan berada. Nama besar Youtube tidak pernah luput dari pro-kontra. Terlebih di Indonesia, Youtube sering dituding sebagai situs yang kerap merugikan musisi, menyediakan konten porno (padahal tidak juga), dan bahkan beberapa tahun silam sempat diblokir.

Dengan mengesampingkan topik pro-kontra, Kamis 14 Juni 2012, ternyata pihak perusahaan raksasa, Google telah meresmikan situs Youtube Indonesia, pada URL www.youtube.co.id (sementara hanya tersedia untuk tampilan desktop) yang dapat ditandai dengan ditambahkannya obyek wayang serta monas pada logo baru Youtube khusus Indonesia. Selain dihadiri secara langsung oleh Direktur Produk Manajemen Youtube Asia Pasifik, Adam Smith di Faigrounds, Jakarta, peresmian Youtube Indonesia juga cukup banyak memeroleh dukungan dari para musisi Korea--sebut saja SHINee, 2NE1, Wonder Girls, Infinite, Miss A sampai Jang Geun Suk--yang kini tengah merajai jagad hiburan.

Lalu, apa sebenarnya kelebihan Youtube Indonesia dengan Youtube sebelumnya? Tentu saja tidak sekadar perbedaan logo, 'kan? Hmm..., menarik!

Ujar Adam Smith, 70% pemirsa Youtube sendiri berasal dari Amerika Serikat serta Asia, dan Indonesia salah satu negara penyumbang visitor terbesar. Tambahnya, "Dari sekian miliar video yang ada di Youtube, kami ingin agar video dari Indonesia bisa dengan mudah dicari secara cepat, tidak perlu tercampur-campur dengan pencarian video dari negara lain."

Selain kelebihan yang dipaparkan Adam Smith--video Indonesia dapat lebih mudah dicari, tanpa harus bercampur aduk dengan video luar negeri--kelebihan lain adalah kini Youtube Indonesia telah bekerja sama dengan WAMI (Wahana Musik Indonesia), sehingga untuk konten-konten yang diakses oleh visitor, pihak Youtube akan membayar ke WAMI, untuk kemudian disalurkan ke musisi bersangkutan.

Selama ini musisi memang hanya dapat gigit jari menanggapi karya-karya mereka yang diupload tanpa seizin. Tetapi, kehadiran Youtube Indonesia adalah mutlak menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir hal tersebut. Jadi, mari sambut Youtube Indonesia!



2L
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 6:05 PM

Wednesday, June 6, 2012

Siapkah Menjadi Demon Hunter?!



Satu lagi game online ponsel dari KotaGame yang akan kita bahas, setelah sebelumnya kita membahas Club War Advance dan juga Six Elements.

Game kali ini adalah Demon Hunter. Hmm..., dengar dari namanya saja, tentu kita telah memiliki sedikit gambaran, bukan? Yup, benar! Kita akan menjadi seorang pemburu demon!

Namun, tidak sesederhana bertarung dan bertarung dengan demon. Dalam game ini--yang menarik--user dapat mengendalikan sendiri perkembangan kekuatan karakternya; akan lebih unggul dalam HP, attack, defense, atau speed.

Selain mengandalkan kemampuan fisik, tersedia juga berbagai equipment seperti pedang, tombak, tongkat, perisai, sepatu bot, dan masih tak terhitung lagi banyaknya yang dapat menunjang kualitas bar HP, attack, defence, dan speed kita.

Eguipment biasanya dapat diperoleh secara cuma-cuma melalui proses pertarungan melawan demon, maupun menempanya sendiri dengan berbagai campuran bahan-bahan seperti mata monster, tulang merah, tulang iblis, dan masih banyak lagi. Umumnya, equipment buatan sendiri memiliki kualitas yang lebih baik.

Tersedia juga berbagai item-item menarik seperti jamur, jahe, ginseng, dan berbagai obat-obat lainnya yang dapat membantu memulihkan kondisi HP, ataupun mempercepat proses level up. Item dapat diperoleh melalui pertarungan melawan iblis, beli, atau menukarnya dengan WP (poin kemenangan yang dikumpulkan melalui pertarungan antar user, atau pertarungan boss).

Apabila kita merasa karakter kita terlalu lemah--sementara kita juga tak memiliki K$ (mata uang di KotaGame) yang cukup untuk membeli item penunjang level up--kita dapat memanfaatkan fitur latihan seperti angkat beban ataupun yoga untuk memeroleh EXP dan mempercepat proses level up.

Di awal permainan, kita akan diminta memilih salah satu dari dua jenis petarung--magician dan warrior. Seiring dengan semakin meningkatnya level, nantinya kita akan kembali memeroleh kesempatan untuk memilih jenis-jenis petarung lainnya yang lebih kuat. Dalam hai ini, karakter kita tidak berubah, hanya jenis dan sifat bertarungnya yang diubah. Dan pada pencapaian level tertentu, kita bahkan dapat membuka fitur petualangan memasuki gerbang neraka!

Sedikit hambatan pada game Demon Hunter, untuk bertarung maupun berburu, kita membutuhkan tiket. Dan sehari kita hanya memiliki jatah yang terbatas, kecuali membeli atau diberi oleh user lain. Namun tak perlu kecewa, jatah perhari termasuk banyak, 10 lembar. Bermain game terlalu lama juga kurang baik, bukan? Lagipula kita semua juga memiliki kegiatan di dunia nyata.

Anda tertarik?! Segera kunjungi KotaGames, dan pilihlah game Demon Hunter (KotaGame bukan hanya menyediakan satu game, tetapi masih banyak pilihan lainnya). Mari, persiapkan senjatamu, demon hunters!
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 11:42 PM

Sunday, June 3, 2012

Kritik, Kemauan, dan Aksi


Kritik, Kemauan, dan Aksi
Oleh: Lea Willsen
Bantu mengkritik karya? Hmm... Tidak, tidak..., penulis tak pernah menyenangi peran sebagai seorang kritikus. Beberapa penulis pemula pernah meng-inbox untuk menanyakan kesediaan tersebut. Sesuai etika kepenulisan, tak perlulah menyebut siapa-siapa saja nama mereka. Yang jelas, biasanya penulis tidak menyanggupi mereka. Tentu ini bukan masalah pelit ilmu, egois, atau sombong. Justru karena menyadari kita sama-sama pelajar, maka rasanya tak perlulah kritik mengkritik. Apa lagi, penulis juga bukan seorang redaktur/editor. Dan, tentunya terhadap media mana pun yang nantinya akan dituju, telah ada redaktur/editor profesional yang mengambil peran itu.
Lagipula, bagi penulis secara pribadi, kritik juga tidak selamanya mutlak. Ada kritik yang memang berdasarkan logika, ada lagi kritik yang ternyata hanya opini dari si pemberi kritik--namun kurang disadari oleh ia sendiri--kemudian dilontarkan sebagai 'kritik'. Contoh, terhadap gaya tulisan, tentu beda penulis beda juga cara penyampaiannya. Bahkan hingga seorang motivator handal pun, tetap ada segelintir orang yang tak dapat menerima apa yang disampaikannya. Kalau sudah begitu, lantas kita menyalahkan sang motivator? Tentu tidak.
Beda cerita bila ada yang tanya; Bagaimana mencari ide? Masuk akalkah anak usia 6 tahun jatuh cinta? Tanda baca yang benar seperti apa? Nah, sebisa mungkin penulis akan memberi jawaban terbaik, berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Ini berbeda dengan kritik, tetapi lebih pada memberi solusi, masukan, atau katakanlah diskusi. Penulis memaklumi hal ini, mengingat penulis dulunya juga sering bertanya-tanya dengan seorang penulis lain. Ketika kita belum pernah mendatangi sebuah negara, tentu kita tak tahu banyak tentang negara itu, dan kadang kita berharap akan ada sedikit bocoran dari orang lain. Namun, seorang penulis tentunya harus mandiri. Setelah mendapat sedikit bocoran, untuk berikutnya berjalanlah sendiri, tanpa harus melibatkan orang lain. Perkembangan seorang penulis utamanya ditentukan oleh diri sendiri dalam menciptakan sebuah karya.
Pentingkah Kritik?
Bila bertanya pentingkah sebuah kritik? Sebagian dari kita pasti akan menjawab kritik itu penting, tak peduli jawaban itu sebenarnya melawan hati atau tidak. Kalau berkata terlalu jujur, oh, takutnya dicap sebagai orang berhati kecil yang tak bisa menerima kritik. Sebenarnya tak perlu memusingkan kritik itu penting atau tidak. Yang lebih penting adalah kamauan memperdalam ilmu serta aksi nyata untuk menciptakan karya.
Cobalah bayangkan, ketika seseorang terus-menerus menerima kritik sementara fondasi kemauannya kurang kuat, bukannya maju, tapi justru putus asa dan aksi pun turut dihentikan! Tanpa kemauan dan aksi, seberapa bermanfaat pun sebuah kritik tetap saja bohong.
Selain kritik kalah penting dari kemauan dan aksi, tak jarang kritik justru menyebabkan terjadinya adu argumentasi. Seperti yang pernah diceritakan oleh editor Majalah Story pada suatu kesempatan, ia pernah diminta seseorang untuk menjadi pengkritik. Setelah dikritik, bukannya menghargai kritik itu, justru mereka menjadi terlibat adu argumentasi. Melelahkan pastinya.
Ketika seseorang meminta karyanya dikritik, kita tak menjamin orang tersebut dapat menerimanya atau tidak. Daripada salah-salah terjadi adu argumentasi lagi, lebih baik tidak menyanggupi permintaan itu. Pada dasarnya semua kritikan ada efek buruknya, sekalipun dengan tujuan baik dan mungkin bermanfaat.
Tahun pertama menulis, sering juga terbersit di pikiran; Kira-kira bagaimana kualitas karya saya di mata pembaca? Penulis pernah memberanikan diri untuk meminta bantuan seorang penulis untuk menilai karya-karya itu. Dan itulah sebuah tindakan konyol. Karena terlalu ramah, penulis itu mungkin segan menolak. Beberapa karya yang telah pernah dimuat pun dikirim via email untuk kemudian dinilai. Satu minggu berlalu, satu bulan, dua bulan, hingga berbulan-bulan, kok belum ada jawaban? Penulis itu bukan melupakan karya itu, tetapi setiap sempat mengobrol, ia seolah menjadi serba salah, dan berulang kali mengatakan maaf, karena ia belum sempat membacanya. Ia akan mencari waktu membacanya.
Setelah dipikir-pikir, penulis mengambil satu kesimpulan, kita tak perlu meminta seseorang untuk menilai karya kita. Kalaupun karya kita buruk, tak semua orang dapat menjadi 'orang jahat' untuk 'membantai' karya itu. Bisa jadi orang itu menghargai kita, sehingga hal tersebut menjadi sebuah tekanan tersendiri untuknya. Kalau benar-benar ingin berkembang, fokus saja dengan kemauan dan aksi. Seiring waktu akan semakin baik pastinya, dengan catatan harus bersungguh-sungguh. Sama halnya juga dengan jam terbang para pilot. Tak perlu terlalu memusingkan penilaian orang lain yang kemungkinan berbeda-beda satu sama lain.
Menanggapi Kritik
Tak masalah ketika kita siap dikritik tetapi tak ada yang bersedia mengkritik. Namun, bagaimana ketika kita tak siap dikritik tetapi justru dikritik? Jangan gentar! Berkecimpung di dunia sastra, tak pernah luput dari hal demikian. Kritik adalah obat, kalimat yang pernah digunakan oleh Presiden. Tetapi, perlu diingat, kita harus memfilter segala kritik yang datang kepada kita secara cermat, karena beberapa kritik sebenarnya adalah kedok dari aksi menjatuhkan, atau mengangkat derajat si pemberi kritik itu. Kita hanya perlu menggunakan dua opsi; menerima bila benar, dan mengabaikan bila tidak benar. Kita tak perlu membantah, jika tak ingin dianggap--seperti yang dikatan sebelumnya--orang berhati kecil yang tak bisa menerima kritik.
***
dinihari, akhir Mei 2012
Rebana, Harian Analisa, 03 Juni 2012
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 8:09 PM

Saturday, June 2, 2012

Six Elements: Ketika Sangkakala Berbunyi

Dikisahkan, Etahr, sebuah dunia telah dilanda perang berkepanjangan dari masa ke masa, di bawah tekanan ZAVOD-O,  sang dewi kehancuran yang memiliki hasrat besar untuk menguasai dunia. Akan tetapi, mereka yang menjunjung tinggi keadilan tidak membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Adalah Shi'aRa yang kemudian mengorbankan jiwanya untuk menyegel kekuatan jahat ZAVOD-O. Namun, diyakini bahwa sebelum riwayat Shi'aRa sendiri berakhir, sang pahlawan sempat mentransferkan kekuatan terakhirnya pada 6 elemen gem (mutiara), yang kemudian terpencar di berbagai pelosok Etahr.

Puluhan tahun Etahr melewati masa yang tenang, hingga kembali beredar kabar, bahwa ZAVOD-O akan kembali bangkit lagi. Sebuah kabar yang ternyata tidak sekadar mimpi buruk, tetapi fakta besar bahwa Etahr tengah terancam kembali terpuruk pada masa-masa sulit. Selama puluhan tahun, ternyata ZAVODS (para anak buah ZAVOD-O) tidak berdiam diri, dan terus berusaha mencari jalan untuk merusak kekuatan jiwa Shi'aRa yang menyegel pemimpin mereka, ZAVOD-O.

Dalam kepanikan itu, satu-satunya harapan yang terpikirkan oleh para penduduk Etahr adalah kisah tentang kekuatan terakhir Shi'aRa yang terdapat pada 6 elemen gem. Sebelum ZAVOD-O benar-benar bangkit kemabali, mereka pun memutuskan untuk coba mengumpulkan kembali ke-6 gem tersebut. Akan tetapi, rencana tak selamanya berjalan dengan mulus. Pada dasarnya penduduk Etahr terbagi menjadi tiga suku--Dyrio, Katal, dan Zerua--yang ternyata tidak dapat hidup berdampingan secara akur. Antara ancaman kejahatan dari ZAVODS, hasrat untuk menjadi suku terkuat, serta harapan besar untuk menyelamatkan dunia, sangkakala pun kembali berbunyi. Demikianlah, perang kembali terjadi pada Etahr...

Visitor, Anda tidak sedang membaca dongeng, melainkan sedikit review dari sebuah game online ponsel terbaru yang dikembangkan oleh KotaGames, yakni Six Elements (SE). SE merupakan sebuah game yang membutuhkan strategi, seperti bagaimana mengembangkan benteng, siege, dan juga kuil, agar dapat mempermudah proses perang menghadapi pihak musuh. Selain itu, cukup dibutuhkan juga kerjasama antara sesama pemain dalam sebuah suku, untuk memeroleh sebuah kemenangan. Tidak hanya menawarkan permainan perang dan pertarungan antar user, dalam SE, terdapat juga beberapa misi unik lainnya seperti memasuki dungeon untuk meningkatkan level, atau sekadar menggali area pertambangan untuk memeroleh emas dan ore (bahan utama untuk membangun kota), atau bahkan gem!

Ketika permainan baru dimulai, Anda akan diminta untuk memilih suku di mana Anda akan mengabdi dan berjuang bersama teman-teman user lain yang sebelumnya telah tergabung. Masing-masing suku memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Berikut sedikit ulasan tentang masing-masing suku:

Suku Dyrio merupakan suku para prajurit serigala. Seiring berkembangnya level, pejuang Dyrio akan berevolusi menjadi bentuk-bentuk lain yang semakin kuat. Kelebihan dari suku ini adalah dalam membangun kuil, dan memiliki energi bertarung yang mudah pulih.


Suku Katal merupakan suku para prajurit hiu. Sama seperti pejuang Dyrio, seiring berkembangnya level, pejuang Katal juga akan berevolusi menjadi bentuk-bentuk lain yang semakin kuat. Kelebihan dari suku ini adalah dalam membangun siege, dan memiliki daya attack tinggi yang akan sangat membantu dalam proses perang.

 
Suku Zerua merupakan suku para prajurit elang. Pejuang Zerua juga akan mengalami proses evolusi ke bentuk-bentuk lain yang semakin kuat, seiring berkembangnya level. Kelebihan dari suku ini adalah dalam membangun benteng, dan memiliki daya defense terbaik dibandingkan dengan suku lain.

Nah, sekarang tunggu apa lagi? Segera kunjungi m.kotagames.com! Di sana Anda akan menjumpai beberapa game yang dapat dimainkan—salah satunya adalah Club War Advance yang juga telah pernah di-review Art Dimension di sini—kemudian pilihlah Six Elements! Sekadar sedikit bercerita, penulis juga berada di sana sebagai pejuang dari Suku Katal. Mari berjuang bersama!


Lea Willsen, 2012
Posted by Art Dimension
Art Dimension Updated at: 2:00 PM

Entri Populer